Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

THE EFFECT OF WORKLOAD ON FATIGUE IN NURSES IN THE HOSPITAL OF SURAKARTA IN 2023: THE EFFECT OF WORKLOAD ON FATIGUE IN NURSES IN THE HOSPITAL OF SURAKARTA IN 2023 Piaster, Elyzabeth Hilda; Mardiyati, Septiana Hanifah; Kartika, Putriani; Hasanah, Ulfah Uswatun; AlMubaroq, Misbakhul Munir
Jurnal Mitra Kesehatan Vol. 7 No. 1 (2024): Jurnal Mitra Kesehatan
Publisher : STIKes Mitra Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47522/jmk.v7i1.363

Abstract

introduction : Workload is a factor that influences nurses' ability to provide healthcare services. The diverse nursing tasks, which involve handling patients with various medical conditions and varying levels of dependency, can create a significant burden for nurses. Excessive workload can lead to fatigue, which in turn can reduce performance and increase the risk of errors in work. This study uses a quantitative approach with a cross-sectional design. The sample consists of all the nurses working in the InpatientWard of Surakarta General Hospital, totaling 95 individuals, representing the entire population. Results : The results of the statistical analysis using the Chi-Square test indicate an Asymp Sig value of 0.695, which is greater than 0.05. This suggests that there is no significant relationship between the level of education and the level of nurse fatigue. In other words, differences in education level do not affect the level of fatigue experienced by nurses, based on the statistical tests conducted..
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN BURNOUT PERAWAT DI RSUP SURAKARTA Kartika, Putriani; Sutrisno, Sutrisno; Aryani, Atik
Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia (JIKI) Vol. 17 No. 2 (2024): Jurnal Ilmu Keperawatan Vol 17 No 2 Oktober 2024
Publisher : Universitas Sahid Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seorang perawat memiliki beban kerja yang berlebihan, konflik peran, serta konflik kerja dengan tenaga kesehatan lain, rekan sejawat maupun atasan merupakan permasalahan tersendiri. Banyaknya permasalahan, tantangan dan kesulitan di tempat kerja dapat menyebabkan stress dan kejenuhan. Burnout syndrome yang dialami perawat adalah keadaan ketika perawat menunjukkan perilaku seperti memberikan respon yang tidak menyenangkan kepada pasien, menunda pekerjaan, mudah marah disaat rekan kerja ataupun pasien bertanya hal yang sederhana, mengeluh cepat lelah dan pusing serta lebih parahnya tidak mempedulikan pekerjaan dan keadaan sekitarnya. Untuk menciptakan suasana kerja yang baik perawat memerlukan adanya dukungan sosial di lingkungan tempat kerja. Dukungan sosial merujuk pada kenyamanan, kepedulian, harga diri atau segala bentuk bantuan lainnya yang diterima dari orang lain atau kelompok. wawancara pada 12 perawat RSUP Surakarta didapatkan hasil yaitu 12 perawat merasakan lelah secara emosional, merasa jam kerjanya yang terlalu banyak. Untuk menganalisis hubungan dukungan sosial dan burnout pada perawat di RSUP Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelatif  dengan desain  cross sectional. Teknik sampling pada penelitian ini adalah total sampling, dengan jumlah responden 108 perawat, analisa data uji statistik menggunakan kendall tau_b. Analisa data sebagian besar variabel dukungan sosial kategori sedang yaitu 94,4 %, variabel burnout kategori ringan yaitu 98,1 %. Hasil analisa di dapatkan nilai koefisien korelasi = -0,570  yang artinya korelasi  sedang dan bernilai negatif.  Untuk nilai A.Sig.( P-Value) didapatkan nilai 0,001 < 0,05 artinya terdapat hubungan secara signifikan antara dukungan sosial dengan burnout perawat. Terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dengan burnout.
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN BURNOUT PERAWAT DI RSUP SURAKARTA Kartika, Putriani; Sutrisno, Sutrisno; Aryani, Atik
Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia (JIKI) Vol. 17 No. 2 (2024): Jurnal Ilmu Keperawatan Vol 17 No 2 Oktober 2024
Publisher : Universitas Sahid Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seorang perawat memiliki beban kerja yang berlebihan, konflik peran, serta konflik kerja dengan tenaga kesehatan lain, rekan sejawat maupun atasan merupakan permasalahan tersendiri. Banyaknya permasalahan, tantangan dan kesulitan di tempat kerja dapat menyebabkan stress dan kejenuhan. Burnout syndrome yang dialami perawat adalah keadaan ketika perawat menunjukkan perilaku seperti memberikan respon yang tidak menyenangkan kepada pasien, menunda pekerjaan, mudah marah disaat rekan kerja ataupun pasien bertanya hal yang sederhana, mengeluh cepat lelah dan pusing serta lebih parahnya tidak mempedulikan pekerjaan dan keadaan sekitarnya. Untuk menciptakan suasana kerja yang baik perawat memerlukan adanya dukungan sosial di lingkungan tempat kerja. Dukungan sosial merujuk pada kenyamanan, kepedulian, harga diri atau segala bentuk bantuan lainnya yang diterima dari orang lain atau kelompok. wawancara pada 12 perawat RSUP Surakarta didapatkan hasil yaitu 12 perawat merasakan lelah secara emosional, merasa jam kerjanya yang terlalu banyak. Untuk menganalisis hubungan dukungan sosial dan burnout pada perawat di RSUP Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelatif  dengan desain  cross sectional. Teknik sampling pada penelitian ini adalah total sampling, dengan jumlah responden 108 perawat, analisa data uji statistik menggunakan kendall tau_b. Analisa data sebagian besar variabel dukungan sosial kategori sedang yaitu 94,4 %, variabel burnout kategori ringan yaitu 98,1 %. Hasil analisa di dapatkan nilai koefisien korelasi = -0,570  yang artinya korelasi  sedang dan bernilai negatif.  Untuk nilai A.Sig.( P-Value) didapatkan nilai 0,001 < 0,05 artinya terdapat hubungan secara signifikan antara dukungan sosial dengan burnout perawat. Terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dengan burnout.