Penelitian ini menganalisis kinerja aparatur desa dalam memberikan pelayanan publik, dengan fokus pada Desa Gempol, Kabupaten Pasuruan. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap layanan yang efektif, transparan, dan akuntabel di tingkat desa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efektivitas penilaian kinerja aparatur desa serta mengidentifikasi faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam penyelenggaraan pelayanan publik. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi terhadap aparatur desa serta pemangku kepentingan terkait. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori evaluasi kinerja dari Davis yang mencakup delapan indikator penilaian, antara lain peningkatan kinerja, penyesuaian kompensasi, keputusan penempatan, kebutuhan pelatihan, pengembangan karier, kekurangan dalam proses perekrutan, ketidakakuratan informasi dan kesalahan desain pekerjaan, serta kesempatan kerja yang setara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun terdapat upaya peningkatan kinerja melalui koordinasi dan pelatihan (bimtek), masih terdapat kendala terutama dalam aspek kompensasi yang tidak sebanding dan penempatan tugas yang belum sepenuhnya sesuai dengan kualifikasi. Selain itu, pengembangan karier aparatur masih terhambat oleh struktur jabatan yang cenderung statis. Meskipun demikian, aparatur desa menunjukkan responsivitas yang baik dalam pelayanan kepada masyarakat. Penelitian ini menyimpulkan bahwa peningkatan kinerja aparatur desa membutuhkan pelatihan yang terstruktur, kompensasi yang adil, dan jalur karier yang lebih jelas untuk meningkatkan kualitas pelayanan serta memperkuat kepercayaan publik terhadap tata kelola pemerintahan desa.