Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGGUNAAN STEEL GRIT G25 PADA SANDBLASTING BAJA KARBON RENDAH JIS-G3101-SS400 Muslimin Muslimin; Azam Milah Muhamad
Jurnal Poli-Teknologi Vol. 17 No. 3 (2018)
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32722/pt.v17i3.1266

Abstract

ABSTRACTSandblasting is an abrasive particles shooting to material surface for cleaning dust, paint, and rust, along as increasing material surface structure quality for coating, painting and other adhesive process. Al2O3 and steel grit are the most abrasive particles used in this process. Al2O3 is reusable particle inspite of more expensive and producing more dust. On the other hand, steel grit is cheaper and producing less dust. This article focuses on the use of the new and the reused steel grit G25 in sandblasting process of construction material low carbon steel. The objective is to study the effect of the new and reused abrasive material steel grit in sandblasting process on the surface quality. The methods of this experiments are comparing the surface quality of sandblasting process of new and once reused steel grit G25 using the same experimental parameters. Fixed parameter in this experiment is the nozzle pressure, 5 bar, while the independent variables are process distance (15 cm, 25 cm, and 30 cm) and the process time (25 s, 45 s, 120 s). Testing analyses in this experiments are roughness test ASTM D7127-13 and coating thickness test ASTM D-7091. Result of the experiment are coating thickness result are the highest 120 μm and the least 94,14 μm for the new steel grit, while 89,88 μm and 58,58 μm the highest and least for the once used steel grit. Highest roughness result for the new steel grit are 21,4 μm and once used steel grit 17,8 μm, while the least rough are 18,1 μm for the new steel grit and 3, 452 μm for once used steel grit. The once used steel grit G25 still can be accepted as abrasive material in sandblasting process but with less good quality than the new one.Key words :sandblasting, new steel grit G25, new steel grit G25, surface roughness.ABSTRAKSandblasting adalah suatu proses penembakan partikel abrasif ke suatu permukaan untuk membersihkan debu, cat, dan karat, dan membuat tekstur permukaan material agar lapisan pelindung dapat menempel lebih baik. Partikel abrasif yang banyak digunakan dalam proses sandblasting adalah Al2O3 dan steel grit. Partikel Al2O3 memiliki ketahanan abrasive yang tinggi, tetapi harganya lebih mahal dan menghasilkan debu proses lebih banyak. Sedangkan, steel grit harganya lebih murah dan sedikit menghasilkan debu proses. Penelitian ini berfokus pada penggunaan material abrasif steel grit G25 baru dan pemakaian ulang untuk proses sandblasting baja karbon rendah untuk material konstruksi. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji pengaruh penggunaan steel grit G25 dan penggunaan ulangnya terhadap kualitas permukaan hasil sandblasting.Metode yang digunakan, yaitu dengan membandingkan hasil proses sandblasting dengan partikel steel grit G25 baru dan partikel steel grit G25 pemakaian ulang (1 kali pemakaian) dalam parameter uji yang sama. Parameter tetap yang digunakan yaitu tekanan nozzle sebesar 5 bar, sedangkan variabel bebasnya yaitu jarak (15 cm, 25 cm, dan 30 cm) dan waktu penembakkan (25 detik, 45 detik, dan 120 detik). Analisis pengujian yang digunakan adalah uji kekasaran ASTM D7127-13 dan uji ketebalan cat ASTM D7091. Nilai ketebalan cat tertinggi steel grit baru 120 μm, steel grit ulang 89,88 μm, dan terendah steel grit baru 94,14 μm, steel grit ulang 58,58 μm. Nilai kekasaran tertinggi steel grit baru 21,4 μm, steel grit ulang 17,8 μm, dan terendah steel grit baru 18,1 μm, steel grit ulang 3,452 μm. Penggunaan steel grit G25 penggunaan baru lebih baik dibandingkan dengan penggunaan ulangnya, dengan hasil pengujian steel grit baru yang lebih tinggi dengan penggunaan ulang.Katakunsi : sandblasting, steel grit G25 baru, Steel grit G25 sekali pakai, kekasaran permukaan.
KONTROL SUHU MESIN VACUUM FORMING OTOMATIS ANEKA BENTUK KEMASAN DENGAN HMI Sonki Prasetya; Hasvienda M. Ridlwan; Muslimin Muslimin; Sugeng Mulyono; Idrus Assagaf
Jurnal Poli-Teknologi Vol. 17 No. 3 (2018)
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32722/pt.v17i3.1268

Abstract

ABSTRACTFood industries in a country depend on the packaging system to preserve the product commonly use the plastic based material. Generally, commercial plastic type for packaging in Indonesia are Polystirine (PS) and Polyvinyl Chlorida (PVC). One of problem in home industries (UKM) especially in food sectoris to find the appropriateand particular packaging for their food products. Vacuum Thermoforming machines commonly used by industries to provide the packaging product. However, the forms and materials for the product are too general. In order to provide specific forms for definite products, small-scale vacuum forming machines produced by other countries can be found in the market. Nevertheless, the price still considered high for a home industrial entrepreneur. This study investigates the appropriate automatic control system for the designed small-scale industrial vacuum forming. The control decision achieved via a software based on LabView through a laptop. Thus, it can be displayed, monitored and also being recorded continuously. The test shows that the heater stable at 20 minutes meanwhile the plastic sheet can be shapedafter 15 minutes heating process.Keywords: Plastic, vacuum forming, home industry, automatic.ABSTRAKIndustri makanan yang jumlahnya cukup besar di Indonesia tidak dapat lepas dari proses pengemasan terutama penggunaan kemasan plastik. Jenis plastik yang banyak digunakan untuk kemasan makanan adalah Polystirine (PS)dan Polyvinyl Chlorida (PVC) yang umumnya dijual bebas di pasar/ toko dengan ukuran yang sudah spesifik. Masalah yang banyak dihadapi oleh industrik kecil menengah (UKM) umumnya adalah kesulitan dalam penggunaan kemasan yang sesuai baik ukuran maupun bentuk dari produknya. Mesin Vacuum Thermoforming seperti yang dimiliki oleh industri untuk produk kemasan umumnya memiliki skala yang besar dan memiliki jenis serta bentuk standar. Sementara mesin dalam skala kecil masih dirasa cukup mahal dari segi biaya karena produk dari negara luar. Karenanya mesin Vacuum Forming otomatis skala UKM dengan biaya yang ekonomis ini sangat penting. Penelitian ini ditujukan untuk melakukan otomatisasi dari karakter pemanas yang digunakan dengan mempertimbangkan posisi optimal agar dicapai unjuk kerja yang optimal dari system yang sudah dibuat. Keputusan dari pengendalian alat dilakukan menggunakan software LabView melalui laptop. Oleh sebab it, data dapat ditampilkan, dimonitor serta disimpan secara langsung dan terus-menerus. Hasil uji fungsi menunjukkan bahwa pemanas bekerja dengan stabil setelah 20 menit sedangkan obyek plastik dapat dibentuk setelah dipanaskan selama 15 menit.Kata kunci: Plastik,,Vacuum Forming, UKM, otomatis.