Penggunaan obat yang tidak tepat masih menjadi masalah di Desa Sobokerto, Kabupaten Boyolali. Banyak masyarakat belum memahami cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan, dan membuang obat dengan benar, yang dapat menyebabkan efek samping berbahaya seperti keracunan dan overdosis. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman ibu-ibu PKK Desa Sobokerto tentang pengelolaan obat yang benar melalui sosialisasi DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan, Buang) obat dengan baik dan benar. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini melibatkan pendekatan partisipasi berupa sosialisasi interaktif melalui presentasi, penayangan video edukasi, kuis, dan sesi tanya jawab. Kegiatan ini dilaksanakan oleh mahasiswa KKN Universitas Sebelas Maret bekerja sama dengan pemerintah desa. Materi yang disampaikan mencakup cara mendapatkan obat yang benar, aturan pakai, penyimpanan, serta cara aman membuang obat yang sudah kadaluwarsa atau rusak. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa ibu-ibu PKK sangat antusias dan menunjukkan peningkatan pemahaman mengenai pengelolaan obat. Ini ditunjukkan melalui kemampuan mereka menjawab pertanyaan dari narasumber dengan benar. Peningkatan kesadaran ini diharapkan dapat mengurangi kesalahan dalam penggunaan obat di masyarakat Desa Sobokerto. Kesimpulannya, sosialisasi DAGUSIBU berhasil meningkatkan pengetahuan masyarakat, namun diperlukan tindak lanjut berupa pelatihan kader kesehatan agar program ini dapat berkelanjutan. Monitoring jangka panjang juga diperlukan untuk memastikan perubahan perilaku dalam pengelolaan obat di tingkat rumah tangga.