Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

POLARISASI SEBAGAI EFEK NEGATIF DALAM PEMBENTUKAN OPINI PUBLIK PADA PEMILIHAN PRESIDEN 2019 Faturahman, Rizky Faturahman; Khoirotun Nisa, Pia
INTERAKSI PERADABAN: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 4, No 1 (2024): Interaksi Peradaban Januari-Juli 2024
Publisher : Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/interaksi.v4i1.38849

Abstract

Dalam konteks demokrasi dan pemilihan presiden Indonesia tahun 2019, penggunaan media sosial telah menunjukkan dampak signifikan dalam membentuk opini publik, terutama dalam konteks polarisasi dan perpecahan sosial. Studi ini menghipotesiskan bahwa strategi Agenda Setting melalui media sosial memperkuat perpecahan masyarakat dengan memprioritaskan isu-isu tertentu yang menggalang emosi dan identitas kelompok. Pertanyaan utama yang diangkat adalah bagaimana media sosial mempengaruhi opini publik selama pemilu dan pertanyaan pendukung mencakup bagaimana isu-isu dipilih dan diframing untuk mempengaruhi pemilih. Kerangka teoritis studi ini berfokus pada Teori Agenda Setting untuk menjelaskan manipulasi isu dan persepsi publik. Metodologi penelitian melibatkan analisis konten digital dari platform media sosial yang populer selama pemilu, serta berdasarkan pada kajian Pustaka terkait. Analisis menggabungkan teori dengan data empiris, mengungkapkan bagaimana narasi dibentuk untuk menciptakan 'echo chambers' dan memperkuat polarisasi. Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa meskipun media sosial memberikan platform untuk partisipasi demokratis yang lebih luas, penggunaannya secara tidak kritis dapat memperdalam perpecahan sosial, menyoroti pentingnya literasi media di era digital saat ini.
POLARISASI SEBAGAI EFEK NEGATIF DALAM PEMBENTUKAN OPINI PUBLIK PADA PEMILIHAN PRESIDEN 2019 Faturahman, Rizky Faturahman; Khoirotun Nisa, Pia
INTERAKSI PERADABAN: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol. 4 No. 1 (2024): Interaksi Peradaban Januari-Juli 2024
Publisher : Program Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM), UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/interaksi.v4i1.38849

Abstract

Dalam konteks demokrasi dan pemilihan presiden Indonesia tahun 2019, penggunaan media sosial telah menunjukkan dampak signifikan dalam membentuk opini publik, terutama dalam konteks polarisasi dan perpecahan sosial. Studi ini menghipotesiskan bahwa strategi Agenda Setting melalui media sosial memperkuat perpecahan masyarakat dengan memprioritaskan isu-isu tertentu yang menggalang emosi dan identitas kelompok. Pertanyaan utama yang diangkat adalah bagaimana media sosial mempengaruhi opini publik selama pemilu dan pertanyaan pendukung mencakup bagaimana isu-isu dipilih dan diframing untuk mempengaruhi pemilih. Kerangka teoritis studi ini berfokus pada Teori Agenda Setting untuk menjelaskan manipulasi isu dan persepsi publik. Metodologi penelitian melibatkan analisis konten digital dari platform media sosial yang populer selama pemilu, serta berdasarkan pada kajian Pustaka terkait. Analisis menggabungkan teori dengan data empiris, mengungkapkan bagaimana narasi dibentuk untuk menciptakan 'echo chambers' dan memperkuat polarisasi. Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa meskipun media sosial memberikan platform untuk partisipasi demokratis yang lebih luas, penggunaannya secara tidak kritis dapat memperdalam perpecahan sosial, menyoroti pentingnya literasi media di era digital saat ini.
PEMBENTUKAN OPINI PUBLIK TERHADAP ISU PALESTINA-ISRAEL DI MEDIA SOSIAL: PERBANDINGAN NARASI DI INSTAGRAM DAN X (TWITTER) Fatikasari, Cindy; Rosadah, Amrina; Ayu Tiara Nuraini, Raden; Fauzi Akbar, Muhammad; Akbar Chaniago, Muhammad; Khoirotun Nisa, Pia
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 12, No 7 (2025): Nusantara : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v12i7.2025.2767-2777

Abstract

Penelitian ini membahas proses pembentukan opini publik terhadap isu Palestina-Israel di media sosial dengan membandingkan narasi yang berkembang di dua platform: Instagram dan X (Twitter). Dengan pendekatan kualitatif dan paradigma konstruktivisme, penelitian ini menemukan bahwa Instagram cenderung membentuk opini publik melalui konten visual yang emosional dan menggugah simpati, sedangkan X (Twitter) lebih mendorong pembentukan opini melalui diskusi berbasis data dan argumen kritis. Selain itu, fenomena spiral of silence juga ditemukan sebagai faktor penghambat keberanian pengguna dalam menyuarakan opini yang berbeda dari pandangan dominan, karena adanya ketakutan terhadap isolasi sosial, cancel culture, dan stigmatisasi digital. Hasil studi ini menunjukkan bahwa karakteristik media sosial mempengaruhi pola komunikasi publik dan dinamika keberanian berbicara terhadap isu-isu sensitif.