Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Kewajiban Menafkahi dalam Pandangan Madzhab Syafi’i dan Besaran UMK Pemerintah Daerah: Studi Kasus Civitas STDI Imam Syafi’i Jember Sudarmadi, Sudarmadi; Triadi Wicaksono; Izzaturrahman, Fauzi
Al-Usariyah: Jurnal Hukum Keluarga Islam Vol 2 No 1 (2024): AL-USARIYAH: JURNAL HUKUM KELUARGA ISLAM
Publisher : Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafi'i Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPada madzhab Syafi’i suami merupakan kepala keluarga yang berkewajiban dalam hal menafkahi keluarga. Suami juga berkewajiban mengetahui kebutuhan apa saja yang wajib dipenuhi di dalam keluarga. Upah minimum kerja (UMK) yang telah ditetapkan pemerintah daerah menjadi acuan dasar bagi perusahaan atau pemberi kerja sebagai nilai dasar dalam memberikan upah kerja. Pada artikel ini, akan diulas apakah UMK sudah sesuai dengan kebutuhan kepala keluarga untuk menafkahi. Populasi dari penelitian ini adalah civitas STDI Imam Syafii yang telah berkeluarga dengan jumlah anggota keluarga 2 orang hingga 5 orang dengan teknik sampling random, dan diolah dengan menggunakan libreOffice calc Version: 6.4.7.2. Telah didapatkan bahwa besarnya persentase dari kebutuhan pokok selama satu bulan untuk keluarga dengan jumlah keluarga 2 orang adalah lebih besar atau sama dengan 94.21% dari UMR. Sedangkan untuk anggota keluarga lebih dari sama dengan 4 orang, kepala keluarga harus mempersiapkan pengeluaran lebih dari sama dengan 146.73% dari UMR. Kata Kunci: menafkahi, kepala keluarga, upah minimum kerja.
Kewajiban Menafkahi dalam Pandangan Madzhab Syafi’i dan Besaran UMK Pemerintah Daerah: Studi Kasus Civitas STDI Imam Syafi’i Jember Sudarmadi, Sudarmadi; Triadi Wicaksono; Izzaturrahman, Fauzi
Al-Usariyah: Jurnal Hukum Keluarga Islam Vol 2 No 1 (2024): AL-USARIYAH: JURNAL HUKUM KELUARGA ISLAM
Publisher : Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafi'i Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37397/al-usariyah.v2i1.569

Abstract

AbstrakPada madzhab Syafi’i suami merupakan kepala keluarga yang berkewajiban dalam hal menafkahi keluarga. Suami juga berkewajiban mengetahui kebutuhan apa saja yang wajib dipenuhi di dalam keluarga. Upah minimum kerja (UMK) yang telah ditetapkan pemerintah daerah menjadi acuan dasar bagi perusahaan atau pemberi kerja sebagai nilai dasar dalam memberikan upah kerja. Pada artikel ini, akan diulas apakah UMK sudah sesuai dengan kebutuhan kepala keluarga untuk menafkahi. Populasi dari penelitian ini adalah civitas STDI Imam Syafii yang telah berkeluarga dengan jumlah anggota keluarga 2 orang hingga 5 orang dengan teknik sampling random, dan diolah dengan menggunakan libreOffice calc Version: 6.4.7.2. Telah didapatkan bahwa besarnya persentase dari kebutuhan pokok selama satu bulan untuk keluarga dengan jumlah keluarga 2 orang adalah lebih besar atau sama dengan 94.21% dari UMR. Sedangkan untuk anggota keluarga lebih dari sama dengan 4 orang, kepala keluarga harus mempersiapkan pengeluaran lebih dari sama dengan 146.73% dari UMR. Kata Kunci: menafkahi, kepala keluarga, upah minimum kerja.
FENOMOLOGI PUASA SENIN KAMIS DI SEKOLAH TINGGI DIRASAT ISLAMIYAH IMAM SYAFI'I JEMBER Nandang Husni Azizi; Izzaturrahman, Fauzi; Muhammad Yassir
Al-Majaalis : Jurnal Dirasat Islamiyah Vol 10 No 2 (2023): AL-MAJAALIS : JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH
Publisher : Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafi'i Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37397/amj.v10i2.307

Abstract

Fasting is one of the obligations of one of the pillars of Islam for Muslims, namely to refrain from anything that breaks the fast. There are many types of sunnah fasting that the Prophet sallallaahu alaihi wasalam taught besides obligatory fasting in the month of Ramadan such as the fasting of David, Arafah, Asy Shura and so on including fasting on Mondays and Thursdays which are discussed in this article. The methodology used in this article is qualitative using a living hadith approach, namely a phenomenological study of hadith conducted by a group of people in a certain place. Dirasat Islamiyah High School is a tertiary institution that teaches religious knowledge and fundamental matters as well as detailed matters in religion based on justifiable arguments and understanding in accordance with the Ahlu Summah wal Jama'ah methodology both in terms of knowledge, practice and da'wah. There is an interesting phenomenon in that most of the students who study there practice fasting on Mondays and Thursdays. Many of them practice fasting on Mondays and Thursdays based on a hadith in this practice, but there are those whose fasts are due to encouragement from the surrounding environment. On average, they know the reasoning or foundation of a practice, even though some of them are motivated by worldly things, such as providing an iftar menu for every sunnah fast they practice. The core books in the field of hadith which mention the hadiths that can be the basis for fasting Monday and Thursday. Keywords: sunnah fasting, monday, thursday.