Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK BRUTO DAN PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA TERHADAP PERSENTASE DI KOTA SURABAYA TAHUN 2011-2022 Ningtias, Cantika Dwi Maharani; Marseto, Marseto; Wijaya, Riko Setya
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 10 No 20 (2024): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.14271616

Abstract

Kota Surabaya dengan jumlah penduduk terbesar di Jawa Timur menjadi salah satu kota terpadat di Indonesia setelah Jakarta. Disebut sebagai Kota Metropolitan, Kota Surabaya tidak luput dari berbagai permasalahan, termasuk kemiskinan yang masih melekat. Memiliki letak strategis yang terdiri dari 31 kecamatan dan 154 kelurahan membuat Kota Surabaya terhubung dengan kota-kota disekitanya. Data yang diperoleh dari BPS, Kota Surabaya memiliki jumlah penduduk sebesar 2,89 juta jiwa atau dapat dikatakan 7 persen dari total penduduk Indonesia diantaranya berada di Kota Surabaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan angkatan kerja terhadap tingkat pengangguran di kota surabaya. Jenis penelitian ini adalah tingkat pengangguran di kota Surabaya tahun 2011 - 2022. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis linier berganda. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang tidak signifkan antara variabel PDRB terhadap tingkat pengangguran di kota Surabaya yang berbanding terbalik atau berlawanan. Sedangkan variabel pendidikan berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengangguran di kota Surabaya. Sementara kedua variabel independen yakni PDRB dan Pendidikan secara bersama - sama menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap Tingkat pengangguran di kota Surabaya.
ANALISIS PENGARUH JUMLAH PENDUDUK, TINGKAT PENDIDIKAN DAN UPAH MINIMUM KABUPATEN TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI KABUPATEN PANDEGLANG Ningtias, Cantika Dwi Maharani; Marseto, Marseto; Utami, Anisa Fitria
Jurnal Ekonomi Pembangunan STIE Muhammadiyah Palopo Vol 11, No 2 (2025)
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah (LPPI) Universitas Muhammadiyah Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35906/jep.v11i2.2609

Abstract

ABSTRAKDi Indonesia, tantangan pengangguran masih menjadi persoalan serius, terutama di daerah dengan pertumbuhan penduduk tinggi dan keterbatasan lapangan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh jumlah penduduk, tingkat pendidikan, dan upah minimum kabupaten terhadap tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Pandeglang. Ketidaksesuaian antara keterampilan pencari kerja dengan kebutuhan dunia industri menyebabkan rendahnya tingkat penyerapan tenaga kerja formal. Sebagian besar tenaga kerja akhirnya hanya mampu terserap di sektor informal, yang cenderung tidak stabil dan berproduktivitas rendah. Faktor lain yang juga mempengaruhi adalah kebijakan Upah Minimum Kabupaten (UMK). Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan analisis regresi linear berganda menggunakan data sekunder time series tahun 2010–2024 yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah tingkat pengangguran terbuka, sedangkan variabel independennya adalah jumlah penduduk, tingkat pendidikan, dan upah minimum kabupaten. Nilai R² sebesar 0,943 menunjukkan bahwa model regresi mampu menjelaskan 94,3% variasi tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Pandeglang. Hasil analisis menunjukkan bahwa jumlah penduduk, tingkat pendidikan, dan upah minimum kabupaten berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat pengangguran terbuka. Artinya, peningkatan jumlah penduduk, tingkat pendidikan, dan upah minimum cenderung mendorong kenaikan pengangguran terbuka karena tekanan pasar tenaga kerja semakin besar, keterampilan tenaga kerja tidak selalu sesuai kebutuhan lapangan kerja, serta kenaikan upah minimum dapat menekan perekrutan tenaga kerja baru.ABSTRACTIn Indonesia, unemployment remains a serious problem, especially in areas with high population growth and limited job opportunities. This study aims to analyze the effect of population size, education level, and district minimum wage on the open unemployment rate in Pandeglang District. The mismatch between job seekers' skills and industry needs has resulted in low formal employment rates. Most workers end up being absorbed only in the informal sector, which tends to be unstable and low in productivity. Another influencing factor is the District Minimum Wage (UMK) policy. The method used is a quantitative method with multiple linear regression analysis using secondary time series data from 2010 to 2024 obtained from the Pandeglang District Statistics Agency. The dependent variable in this study is the open unemployment rate, while the independent variables are population size, education level, and the county minimum wage. The R² value of 0.943 indicates that the regression model is able to explain 94.3% of the variation in the open unemployment rate in Pandeglang County. The analysis shows that the population size, education level, and minimum wage of a district have a positive and significant effect on the open unemployment rate. This means that an increase in population size, education level, and minimum wage tends to drive up open unemployment because labor market pressures increase, labor skills do not always match job requirements, and an increase in the minimum wage can discourage the recruitment of new workers.