Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penegakan Hukum Terhadap Anak Yang Tidak Menggunakan Helm Di Wilayah Kota Pekanbaru Sundari, Nur Shinta; R, Mukhlis; Elmayanti, Elmayanti
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 10 No 21 (2024): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.14504178

Abstract

Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan menyebutkan Pasal 291 ayat (1) setiap orang yang mengemudikan sepeda motor tidak mengenakan helm standar nasional Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (8) dipidana dengan pidana kurung paling lama 1 (satu) bulan atau denda paling banyak Rp.250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah), ayat (2) setiap orang yang mengemudikan sepeda motor yang membiarkan penumpangnya tidak mengenakan helm sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (8) dipidana dengan pidana kurung paling lama 1 (satu) bulan atau denda paling bayak Rp.250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah). Namun pada kenyataannya masih banyak para pengendara sepeda motor yang melakukan pelanggaran dengan tidak mengenakan helm saat berkendara sehingga dapat mengancam keselamatan apabila terjadi kecelakaan. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan penegakan hukum oleh kepolisian terhadap pelanggaran lalu lintas yang tidak mengenakan helm, kendala yang dihadapi kepolisian, dan upaya yang dilakukan kepolisian dalam melakukan penegakan hukum terhadap pelanggaran lalu lintas yang tidak mengenakan helm di Wilayah Kota Pekanbaru. Jenis penelitian ini dapat digolongkan dalam jenis penelitian sosiologis, karena penulis langsung mengadakan penelitian ke lokasi atau lapangan tempat yang diteliti guna memberikan gambaran secara lengkap dan jelas tentang masalah yang diteliti. Penelitian ini dilakukan di Kepolisian Resor Kota Pekanbaru sedangkan populasi dan sampel adalah merupakan keseluruhan pihak yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan data primer dan data sekunder dan data tersier, dan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan wawancara, observasi dan membagiakn kusioner. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa penegakan hukum yang dilakukan pihak kepolisian adalah dengan melakukan operasi pada satu tempat (stasioner) dan operasi yang dilakukan secara bergerak (hunting) dengan melakukan penegakan secara preventif maupun represif. Upaya-upaya yang dilakukan kepolisian adalah memberikan sosialisasi kepada masyarakat dan pelajar. Kendala-kendala yang dihadapi kepolisian adalah kurangnya kesadaran hukum masyarakat, kurang tegas dan disiplin aparat kepolisian dalam melakukan penegakan hukum. Disarankan kepada penegak hukum untuk lebih bekerjasama dengan organisasi-organisasi dan tokoh-tokoh masyarakat serta pihak sekolah dalam melakukan sosialisasi. Disarankan kepada penegak hukum untuk lebih tegas dan disiplin dalam melakukan penegakan hukum terhadap pelanggar yang tidak mengenakan helm. Diharapkan kepada masyarakat Kota Pekanbaru untuk lebih peduli lagi dengan keselamatan dalam berkendara agar meminimalisir dampak kecelakaan yang terjadi pada anak
PENEGAKAN HUKUM TERHADAP ANAK YANG TIDAK MENGGUNAKAN HELM DI WILAYAH KOTA PEKANBARU Sundari, Nur Shinta; R, Mukhlis; Elmayanti, Elmayanti
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu Hukum Vol 11, No 1 (2024): Januari - Juni 2024
Publisher : Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu Hukum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Law Number 22 of 2009 concerning Road Traffic and Transport states inArticle 291 paragraph (1) every person who drives a motorcycle without wearingan Indonesian national standard helmet as referred to in Article 106 paragraph(8) shall be punished with a maximum imprisonment of 1 (one) month or amaximum fine of Rp.250 (2) every person driving a motorcycle who allows hispassenger not to wear a helmet as referred to in Article 106 paragraph (8) shallbe punished with a maximum imprisonment of 1 (one) month or a maximum fineof Rp.250.000,00 (two hundred and fifty thousand rupiah). However, in realitythere are still many motorbike riders who commit violations by not wearinghelmet when riding, whice can threaten safety if an accident accurs.This type of research can be classified as sociological research becausethe author directly conducts research at the location or field where it isresearched in order to provide a complete and clear picture of the problem understudy. This research was conducted at the Pekanbaru City Resort Police, wherethe population and sample were all parties related to the problem under study.The The results of this study explain that law enforcement is carried out bythe police by conducting operations in one place (stationary) and operationscarried out in motion (hunting) by carrying out preventive and repressiveenforcement. The efforts made by the police are to provide socialization to thecommunity and students. The obstacles faced by the police are the lack of publiclegal awareness and the lack of firmness and discipline of police officers inenforcing the law. It is suggested that law enforcers cooperate more withorganizations, community leaders, and schools in conducting socialization. It issuggested that law enforcers be more assertive and disciplined in enforcing thelaw against violators who do not wear helmets. It is hoped that the people ofPekanbaru City will be more concerned with safety when driving in order tominimize the impact of accidents that occur to children.Keywords: Law Enforcement, Traffic Violations, Children.