Konversi biogas menjadi energi listrik pada Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) melalui beberapa tahap, salah satunya proses desulfurisasi biogas didalam Bio-Scrubber, yaitu mekanisme injeksi oksigen untuk mereduksi Hidrogen Sulfida (H2S) dengan menggunakan mikroorganisme pengoksidasi sulfur. Namun injeksi oksigen tanpa porsi yang tepat akan memicu campuran eksplosif yang membahayakan bagi operasional Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg). Risiko korosif juga akan memberikan dampak buruk bagi seluruh komponen mesin gas apabila proses desulfurisasi biogas tidak dilakukan secara tepat. Namun injeksi oksigen yang berlebih juga akan berdampak pada pengurangan ekstrem terhadap konsentrasi metana dalam biogas. Penelitian ini memodelkan optimasi pengaturan injeksi oksigen yang tepat dengan setiap kendala dan syarat yang berlaku pada operasional Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) menggunakan Linear Programming. Simulasi optimasi diujicobakan dengan menggunakan data parameter operasional Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) 1.5MW yang berlokasikan di Lampung Tengah. Hasil simulasi menunjukkan bahwa pengaturan injeksi oksigen sebsar 1.94% mampu mencapai reduksi Hidrogen Sulfida (H2S) sebesar 100ppmv dan memenuhi syarat operasional proses pengolahan biogas menjadi bahan bakar dalam Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg).