Simamora, Lorenz Octavia
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENINGKATAN EFISIENSI INHIBISI EKSTRAK KULIT BUAH PISANG KEPOK (MUSA PARADISIACA F) SEBAGAI GREEN CORROSION INHIBITOR MENGGUNAKAN PELARUT POLAR Simamora, Lorenz Octavia; Suharti, Profiyanti Hermien
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 10 No. 3 (2024): September 2024
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v10i3.5407

Abstract

Salah satu jenis tumbuhan yang dapat dikembangkan pemanfaatannya sebagai Green Corrosion Inhibitor adalah kulit buah pisang kepok (Musa paradisiaca F). Kulit buah pisang kepok dapat dijadikan sebagai Green Corrosion Inhibitor (GCI) karena mengandung antioksidan tanin yang dapat menghambat laju korosi. Pengolahan kulit buah pisang kepok menjadi GCI dapat dilakukan dengan beberapa metode ekstraksi, yaitu ekstraksi maserasi, ekstraksi soxhlet, dan UAE (Ultrasonic Assisted Extraction) dengan menggunakan pelarut polar yaitu aseton. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode ekstraksi dan pengaruh massa kulit buah pisang kepok (Musa paradisiaca F) yang menghasilkan kadar tanin terbaik untuk digunakan sebagai GCI. Uji kuantitatif kadar tanin hasil ekstrak dilakukan menggunakan Spektrofotometer UV-Vis pada masing-masing sampel yang telah diekstraksi. Setelah itu, semua sampel akan melalui proses distilasi untuk menghilangkan kandungan pelarut polar yang sebelumnya didapatkan dari beberapa proses metode ekstraksi. Tahap berikutnya adalah uji korosi larutan hasil ekstraksi pada lempengan baja karbon berukuran 2 x 3 x 1 cm menggunakan larutan NaCl selama 24 jam dalam waktu 14 hari. Kehilangan berat (weight loss) pada masing-masing lempengan baja karbon digunakan untuk menentukan efisiensi inhibisi pada masing-masing sampel. Hasil penelitian terbaik diperoleh dari metode ekstraksi soxhlet dengan variabel massa 20 gram yang menghasilkan kadar tanin sebesar 181,70 ppm dan menghasilkan efisiensi inhibisi tertinggi sebesar 30,68%.  Kata kunci: aseton, tanin, ekstraksi maserasi, ekstraksi soxhlet, ultrasonic assisted extraction (UAE)