PT PLN Nusantara Power UP Tanjung Awar – Awar merupakan salah satu pembangkit listrik tenaga uap di Indonesia dengan bahan bakar utama batubara. Prinsip kerja dari pembangkit listrik ini adalah memanaskan air dan mengubah air menjadi uap kering dalam boiler menggunakan panas dari pembakaran batubara. Sebelum air memasuki boiler, air dipanaskan pada alat penukar panas yaitu high pressure heater (HPH). Pada PLTU ini, terdapat tiga alat high pressure heater (HPH) yaitu HPH 1, HPH 2, dan HPH 3. Pemanasan air umpan sebelum menuju boiler bertujuan untuk meningkatkan kinerja boiler dan mengurangi penggunaan batubara pada produksinya. Dengan tujuan tersebut, maka menjadi penting untuk menjaga efektifitas kinerja dari alat HPH. Penurunan efisiensi efektivitas kinerja alat HPH dapat menyebabkan suhu air umpan yang masuk boiler lebih rendah, sehingga dibutuhkan pemanasan yang lebih besar dalam boiler. Evaluasi ini bertujuan untuk menghitung kinerja alat HPH dengan menggunakan metode The American Society of Mechanical Engineers Performance Test Codes (ASME PTC) 12.1. Pada Evaluasi ini dilakukan perhitungan nilai TTD (Terminal Temperature Difference), DCA (Drain Cooler Approach), dan TR (Temperature Rise) yang kemudian dibandingkan dengan data desain dari setiap alat HPH. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa kinerja alat high pressure heater di PLTU Tanjung Awar – Awar masih berfungsi dengan baik karena nilai TTD, DCA, dan TR berada pada batas desain. Berdasarkan hasil perhitungan, nilai TTD untuk HPH 1, 2, dan 3 masing-masing adalah 5.35°C; 4.37°C; dan 3.5°C, sedangkan nilai DCA masing-masing adalah 6.3°C; 8°C; dan 4.2°C. Adapun nilai TR untuk HPH 1, 2, dan 3 berturut-turut adalah 35.4°C; 35°C; dan 23.3°C.