Puskesmas sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama memiliki peran strategis dalam menyelenggarakan pelayanan promotif dan preventif guna mencapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara peran manajemen Puskesmas, khususnya dalam aspek perencanaan (P1), dengan pencapaian indikator program KIA-KB di Kota Bengkulu. Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan analisis chi-square. Populasi meliputi tenaga kesehatan dan masyarakat pengguna layanan di 20 Puskesmas. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas perencanaan dengan capaian program KIA-KB (p = 0,001). Puskesmas dengan perencanaan yang baik cenderung lebih mampu mencapai target program secara optimal. Faktor kunci keberhasilan perencanaan meliputi penggunaan data yang akurat, pelibatan lintas sektor, serta pembagian peran yang jelas. Temuan ini menegaskan bahwa perencanaan bukan sekadar kewajiban administratif, melainkan fondasi penting dalam siklus manajemen pelayanan kesehatan. Dalam konteks Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), capaian program yang tinggi juga berkontribusi pada insentif kapitasi dan peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap layanan. Oleh karena itu, penguatan kapasitas manajemen, khususnya dalam perencanaan berbasis bukti, menjadi strategi penting dalam meningkatkan mutu dan efisiensi pelayanan kesehatan primer