Biji kakao, sebagai komoditas ekspor utama Indonesia, memiliki peran penting dalam mendukung perekonomian negara. Meskipun Indonesia telah berhasil menjadi salah satu produsen dan eksportir terbesar di dunia, tantangan daya saing di pasar internasional memerlukan evaluasi mendalam. Penelitian ini fokus pada periode 2013-2022, menggunakan metode analisis seperti Revealed Comparative Advantage (RCA), Export Competitive Index (ECI), Indeks Spesialisasi Perdagangan (ISP), Export Product Dynamic (EPD), Comparative Export Performance (CEP), dan Acceleration Ratio (AR). Hasil analisis menunjukkan bahwa biji kakao Indonesia memiliki daya saing yang kuat, dengan RCA, ECI, dan ISP menunjukkan nilai di atas 1, mengindikasikan keunggulan komparatif yang terungkap. Meskipun demikian, analisis CEP menunjukkan tantangan dalam daya saing ekspor, dengan biji kakao cenderung kurang kompetitif dibandingkan dengan produk ekspor global. Pertumbuhan ekspor yang menarik terlihat dari EPD, dengan beberapa negara seperti Malaysia, USA, Singapura, Germany, Netherlands, dan Japan mencapai pertumbuhan yang signifikan. Namun, nilai AR menunjukkan pertumbuhan ekspor yang relatif stabil tetapi cenderung lebih lambat dibandingkan dengan rata-rata global. Dalam menghadapi fluktuasi ekspor, strategi diversifikasi pasar menjadi kunci, terutama melalui kemitraan dengan negara seperti Singapore dan Amerika Serikat. Penelitian ini memberikan wawasan mendalam tentang daya saing ekspor biji kakao Indonesia dan memberikan dasar untuk strategi pengembangan lebih lanjut guna memperkuat posisi Indonesia di pasar internasional.Kata Kunci: biji kakao, daya saing ekspor, pasar internasional