Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Motif dan Modus Kriminalitas Narapidana pada Kasus Pembegalan Melalui Studi Kasus Lapas Cipinang Ciek Julyati Hisyam; Ashfiya Salsabila; Ardelia Zahirah Rahman; Mesya Ashilah; Nabilah Destin Amelia; Ahmad Zakaria; Lovina Hasianna Tampubolon
JURNAL ILMIAH RESEARCH STUDENT Vol. 2 No. 1 (2025): Maret
Publisher : CV. KAMPUS AKADEMIK PUBLISING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61722/jirs.v2i1.3584

Abstract

Abstract. Robbery is a criminal act that involves the seizure of property through violence or threats, often targeting individuals in public places. This study aims to explore the factors that drive individuals to engage in robbery, focusing on the experiences of a prisoner at Cipinang Prison. The research employs a qualitative approach through in-depth interviews and observations, allowing the researcher to gain a comprehensive understanding of the social, economic, and interactional backgrounds of the perpetrator. The findings indicate that MAA's decision to commit robbery was influenced by economic pressure, the loss of a parent, and associations with friends involved in criminal activities. Furthermore, social interaction and communication with his group played a crucial role in shaping the norms and rationalizations that supported his criminal behavior. Thus, this research emphasizes the importance of understanding the social and economic context of offenders to develop more effective prevention strategies and foster a safer environment for the community. Abstrak. Pembegalan adalah tindakan kriminal yang melibatkan perampasan barang dengan kekerasan atau ancaman, sering kali menargetkan individu di tempat umum. Penelitian ini bertujuan untuk menggali faktor-faktor yang mendorong individu terlibat dalam tindakan pembegalan, dengan fokus pada pengalaman seorang narapidana di Lapas Cipinang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif melalui wawancara mendalam dan observasi, yang memungkinkan peneliti untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif mengenai latar belakang sosial, ekonomi, dan interaksi pelaku. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keputusan MAA untuk melakukan pembegalan dipengaruhi oleh tekanan ekonomi, kehilangan orang tua, dan pergaulan dengan teman-teman yang terlibat dalam kejahatan. Selain itu, interaksi sosial dan komunikasi dengan kelompoknya berperan penting dalam membentuk norma dan rasionalisasi yang mendukung perilaku kriminal. Dengan demikian, penelitian ini menekankan pentingnya memahami konteks sosial dan ekonomi pelaku kejahatan untuk merancang strategi pencegahan yang lebih efektif dan menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi masyarakat.