Abstract: The implementation of environmental accounting in Fast-Moving Consumer Goods (FMCG) companies has a very important role in supporting the principles of a circular economy, an economic model that aims to minimize waste and maximize the reuse, repair, and recycling of resources. In the context of the FMCG industry, which is known for its high levels of consumption and production as well as significant environmental impacts, the implementation of environmental accounting provides greater transparency into the management of natural resources and their impacts on the environment. Environmental accounting focuses on measuring, recording, and reporting the costs and benefits associated with activities related to environmental protection, emission reduction, use of renewable energy, waste management, and carbon footprint reduction. This study aims to explore how FMCG companies can integrate environmental accounting into their operations as part of efforts to support a circular economy. Specifically, this study analyzes the various approaches adopted by FMCG companies in implementing environmental accounting, the challenges faced in its implementation, and the potential benefits that can be obtained both financially and environmentally. One of the main objectives of implementing environmental accounting is to ensure that companies can identify and manage environmental costs effectively, and provide transparent information to stakeholders regarding the environmental impacts generated by their activities. The circular economy approach in the FMCG industry involves developing more durable products, designing products that are easily recycled, reducing the use of new raw materials, and better waste management. Environmental accounting helps companies allocate the costs associated with these efforts, while ensuring that sustainability is an integral part of the company's long-term strategy. This study uses a qualitative method with case analysis of several leading FMCG companies, to understand how they implement environmental accounting in order to support the circular economy. The results of this study indicate that although many FMCG companies have begun to integrate environmental accounting practices into their strategies, there are significant challenges related to the lack of clear standards in reporting, as well as limited resources to measure environmental impacts accurately. However, companies that successfully implement environmental accounting tend to gain long-term benefits in terms of cost reduction, improved corporate image, and reduced environmental impact. Therefore, FMCG companies are expected to prioritize the integration of environmental accounting as a tool to support the transition to a more sustainable and efficient circular economy. Keywords: Environmental Accounting, Circular Economy, FMCG Companies, Sustainability, Natural Resource Management, Recycling Abstrak: Implementasi akuntansi lingkungan pada perusahaan Fast-Moving Consumer Goods (FMCG) memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung prinsip ekonomi sirkular, yaitu model ekonomi yang bertujuan untuk meminimalkan limbah dan memaksimalkan penggunaan kembali, perbaikan, dan daur ulang sumber daya. Dalam konteks industri FMCG, yang dikenal dengan tingkat konsumsi dan produksi yang tinggi serta dampak lingkungan yang signifikan, penerapan akuntansi lingkungan memberikan transparansi yang lebih baik terhadap pengelolaan sumber daya alam dan dampaknya terhadap lingkungan. Akuntansi lingkungan berfokus pada pengukuran, pencatatan, dan pelaporan biaya serta manfaat yang terkait dengan aktivitas yang berhubungan dengan perlindungan lingkungan, pengurangan emisi, penggunaan energi terbarukan, pengelolaan limbah, dan pengurangan jejak karbon.Studi ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana perusahaan FMCG dapat mengintegrasikan akuntansi lingkungan dalam operasional mereka sebagai bagian dari upaya mendukung ekonomi sirkular. Secara khusus, penelitian ini menganalisis berbagai pendekatan yang diadopsi oleh perusahaan FMCG dalam mengimplementasikan akuntansi lingkungan, tantangan yang dihadapi dalam penerapannya, serta potensi manfaat yang dapat diperoleh baik dari sisi keuangan maupun lingkungan. Salah satu tujuan utama dari penerapan akuntansi lingkungan adalah untuk memastikan bahwa perusahaan dapat mengidentifikasi dan mengelola biaya lingkungan secara efektif, serta memberikan informasi yang transparan kepada pemangku kepentingan mengenai dampak lingkungan yang dihasilkan oleh aktivitas mereka.Pendekatan ekonomi sirkular dalam industri FMCG melibatkan pengembangan produk yang lebih tahan lama, desain produk yang mudah didaur ulang, pengurangan penggunaan bahan baku baru, dan pengelolaan limbah yang lebih baik. Akuntansi lingkungan membantu perusahaan untuk mengalokasikan biaya yang terkait dengan upaya-upaya tersebut, sekaligus memastikan bahwa keberlanjutan menjadi bagian integral dari strategi jangka panjang perusahaan. Studi ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis kasus pada beberapa perusahaan FMCG terkemuka, untuk memahami bagaimana mereka menerapkan akuntansi lingkungan dalam rangka mendukung ekonomi sirkular. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun banyak perusahaan FMCG telah mulai mengintegrasikan praktik akuntansi lingkungan dalam strategi mereka, terdapat tantangan signifikan terkait dengan kurangnya standar yang jelas dalam pelaporan, serta keterbatasan sumber daya untuk mengukur dampak lingkungan secara akurat. Meskipun demikian, perusahaan yang berhasil mengimplementasikan akuntansi lingkungan dengan baik cenderung memperoleh manfaat jangka panjang dalam hal pengurangan biaya, peningkatan citra perusahaan, dan pengurangan dampak lingkungan. Oleh karena itu, perusahaan FMCG diharapkan dapat lebih memprioritaskan integrasi akuntansi lingkungan sebagai alat untuk mendukung peralihan menuju ekonomi sirkular yang lebih berkelanjutan dan efisien. Kata Kunci: Akuntansi Lingkungan, Ekonomi Sirkular, Perusahaan FMCG, Keberlanjutan, Pengelolaan Sumber Daya Alam, Daur Ulang