Ndruru, Terifosa
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Teologi Artificial Intelligence: Suatu Kajian Etis-Teologis terhadap Fenomena Kehadiran Pendeta AI dalam Konteks Gereja di Indonesia di Masa Depan Ndruru, Terifosa; Setiawidi, Agustinus
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 9, No 2 (2025): April 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30648/dun.v9i2.1425

Abstract

Abstract. The progress in artificial intelligence (AI) technology has revolutionized the perspectives, activities, and behaviors of human beings. AI has facilitated virtual interactions with humans at a remarkably advanced level, making it accessible to everyone. It has developed robots capable of emulating human behavior and engaging in a wide range of tasks, including participating in worship services. On the one hand, the inclusion of AI pastors has a beneficial effect on church services but, on the other hand, causes a detrimental effect on interpersonal services. This study investigated the function and influence of AI pastors on the future of the church in Indonesian through an analysis of Christian theology and ethics. We contended that AI pastors serve as tools that can enhance the future ministry of the church by critically considering ethical, biblical, and spiritual principles.Abstrak. Kemajuan teknologi AI telah mengubah cara pandang, cara kerja, dan tingkah laku manusia. AI telah membuka ruang kepada semua orang untuk dapat berinteraksi secara virtual manusia dengan kecanggihan dan kecerdasan yang sangat tinggi. AI telah membuat robot yang dapat bertindak seperti manusia dan melakukan berbagai kegiatan, termasuk dalam pelayanan keagamaan dengan hadirnya pendeta AI dalam pelayanan gerejawi. Kehadiran pendeta AI memberikan dampak positif bagi pelayanan gereja, namun berdampak negatif dalam pelayanan yang bersifat relasional. Dalam riset ini, kami melakukan penelitian terhadap peran dan dampak pendeta AI di masa depan gereja di Indonesia dengan melakukan studi teologi dan etika Kristen. Kami berargumen bahwa pendeta AI adalah instrumen yang dapat membantu pelayanan gereja di masa depan dengan memerhatikan secara saksama nilai etis, biblis, dan spiritual.
Riba Usaha Koperasi: Studi Interdisipliner terhadap Legalitas Riba dalam Ulangan 23:20 dari Perspektif Preferential Option for the Poor Ndruru, Terifosa
GEMA TEOLOGIKA: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol. 10 No. 1 (2025): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian
Publisher : Faculty of Theology Duta Wacana Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21460/gema.2025.101.1175

Abstract

AbstractFor a long time, the practice of charging interest on loans has been a means for capitalists to amass wealth, often at the expense of debtors who suffer economic injustice in an interest-driven economy. This is evident in the independent cooperative initiatives by some church members in Tangerang. Consequently, it is essential to examine the issue of interest from the viewpoints of economists, sociologists, and theologians. This research demonstrates that wholesale lending practices fail to enhance the economic conditions of low-income individuals. To address this, the study employs an interdisciplinary qualitative approach to explore the phenomenon as an economic, social, and theological issue. The goal of this research is to propose a solution for enhancing economic well-being without interest, drawing on Pedro Arrupe’s theory of preferential options for the poor. This theory stresses the importance of responsibility and solidarity with the impoverished by offering loans with low interest, as guided by Deuteronomy 23:20. AbstrakPinjaman uang dengan bunga telah lama digunakan sebagai alat untuk meningkatkan kekayaan pemilik modal, dan debitur telah menjadi korban ketidakadilan ekonomi atas sistem ekonomi riba karena keuntungan hanya di pihak kreditur, seperti yang dilakukan melalui usaha koperasi mandiri yang dilakukan oleh beberapa warga gereja di Tangerang. Itulah sebabnya persoalan riba perlu dikaji menurut pandangan para ekonom, sosiolog, dan teolog. Penelitian ini menegaskan bahwa praktik riba yang memberatkan tidak mampu membangun ekonomi orang miskin. Oleh karena itu, studi ini menggunakan metode kualitatif interdipliner yang menjelaskan fenomena riba sebagai masalah ekonomi, sosial, dan teologis. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan solusi untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi tanpa riba yang memberatkan berdasarkan teori Pedro Arrupe tentang preferential option for the poor, yang menekankan tanggung jawab dan solidaritas kepada orang miskin melalui pemberian pinjaman tanpa riba atau dengan riba ringan berdasarkan Ulangan 23:20.