Priyana, Faris Candra
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Maggot Cultivation: Transforming Agricultural Waste Into Kasgot Organic Fertilizer In Daleman Kidul Village Rif’an, Ahmad; Rachmadianto, Muhammad Faiz; Priyana, Faris Candra; Hartono, Budi
Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian Vol. 21 No. 2 (2024): Desember
Publisher : UPPM Politekik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36626/jppp.v21i2.1272

Abstract

Pemanfaatan Sampah Hasil Sisa Pertanian di Desa Daleman Kidul, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang. Sampah hasil sisa pertanian di Desa Daleman Kidul dimanfaatkan sebagai budidaya maggot untuk mengurai limbah organik pertanian dan menciptakan pupuk organik berbahan dasar kasgot. Selain itu, hasil dari penetasan lalat Black Soldier Fly (BSF) akan dimanfaatkan dan dijual dalam kemasan/bentuk maggot segar, maggot kering, telur lalat, serta produk turunannya seperti tepung maggot, pellet maggot, prebiotik, dan pupuk organik. Permasalahan: Meskipun budidaya maggot memiliki potensi besar dalam pengelolaan limbah organik dan produksi pupuk organik, terdapat tantangan dalam menentukan jenis limbah yang paling efektif untuk pertumbuhan maggot serta pengaruh suhu terhadap laju metabolisme dan pertumbuhan maggot. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan budidaya maggot sebagai pengurai limbah organik pertanian dan penciptaan pupuk kasgot organik di Desa Daleman Kidul, serta untuk mengevaluasi pengaruh jenis limbah (kering dan basah) dan suhu terhadap pertumbuhan maggot. Metode yang digunakan untuk mengetahui perkembangan budidaya maggot sebagai pengurai limbah organik pertanian dan penciptaan pupuk kasgot organik di Desa Daleman Kidul adalah dengan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari dua perlakuan melalui dua dusun sebagai parameter. Rancangan ini diamati melalui limbah kering dan basah. Hasil temuan menunjukkan bahwa pertumbuhan maggot dengan pemberian pakan limbah kering lebih baik dibandingkan dengan pertumbuhan maggot yang diberi pakan limbah basah. Hal ini terlihat dari ukuran maggot yang lebih besar dan jumlahnya yang lebih banyak pada perlakuan limbah kering. Sebaliknya, limbah basah memberikan hasil pertumbuhan yang kurang baik. Suhu yang dingin berpengaruh terhadap pertumbuhan maggot yang terlambat karena laju metabolisme yang melambat. Meskipun demikian, maggot masih dapat tumbuh dan berkembang di semua fase hidupnya dan dapat dijadikan sebagai pakan ternak karena kandungan proteinnya yang tinggi. Selain itu, hasil kasgot yang dihasilkan dari budidaya maggot di Desa Daleman Kidul dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik untuk tanaman melalui beberapa proses yang dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk berbahan dasar maggot efektif meningkatkan pertumbuhan selada, terutama pada dosis 60%. Tinggi tanaman selada yang diberi pupuk berbahan dasar maggot 60% lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan pupuk kandang kambing dan kontrol. Pemberian pupuk berbahan dasar maggot berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, luas permukaan daun, dan bobot basah tanaman sawi hijau.