Fenomena ketidakberlanjutan pertanian perkotaan (urban farming) dalam bentuk bangunan atau area pertanian dipengaruhi faktor lingkungan, manusia dan infrastruktur. Seperti di Indonesia, belum tersedianya bangunan pertanian perkotaan yang mendukung infrastruktur terhadap ketahanan pangan, sehingga kurang dalam merespon kondisi iklim dan cuaca setempat. Bangunan pertanian yang ada masih berfokus pada teknik tanaman yang mudah tanpa memikirkan konsep berkelanjutan. Untuk itu, dilakukan penelitian terhadap bangunan yang sukses dalam penerapan pertanian perkotaan, seperti Vertical Harvest Farms USA yang memiliki konsep pertanian berkelanjutan. Konsep berkelanjutan untuk pengolahan pertanian perkotaan dapat dicapai dengan prinsip permakultur desain melalui elemen arsitektural pada penataan ruangan, tipologi massa dan material bangunan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejauh mana prinsip permakultur desain diterapkanĀ lalu dikaitkan dengan elemen arsitektural pada Vertical Harvest Farms USA. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif melalui data sekunder dari berbagai teori dan studi literatur yang relevan dengan topik penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Vertical Harvest Farms USA sebagian besar mencakup penerapan prinsip permakultur desain melalui elemen arsitektural. Adapun wujud fisiknya berupa penggunaan material berbasis green house yang disesuaikan dengan cuaca dan iklim daerah setempat dan penataan ruang yang optimal sesuai konsep ruang pertanian. Namun, terkait tipologi massa, masih kurang memenuhi kriteria prinsip permakultur desain, yaitu Desain dari Pola hingga Detail.