Rahma Laili, Deby
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

E-MODUL PENDEWASAAN USIA PERKAWINAN MENINGKATKAN MOTIVASI KADER REMAJA DALAM MELAKUKAN EDUKASI: The e-module marriage age maturity increases the motivation of youth cadres in conducting education Rahma Laili, Deby; Wahyuningsih; Pramesti, Despita
Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar Vol 15 No 1 (2024): Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menurut data UNICEF tahun 2019 ada lebih dari 700 juta wanita menikah muda, dengan salah satu diantaranya berusia kurang dari 18 tahun. Permasalahan pernikahan dini merupakan karakteristik dari program Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP), remaja dapat memperoleh edukasi PUP melalui kader remaja yang tergabung dalam PIK-R. Kader remaja perlu memiliki motivasi yang baik sehingga mampu melakukan edukasi kepada teman sebayanya. Dengan pemberian e-modul pendewasaan usia perkawinan akan menambah pengetahuan kader remaja sehingga meningkatkan motivasinya dalam melakukan edukasi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui e-modul pendewasaan usia perkawinan meningkatkan motivasi kader remaja dalam melakukan edukasi. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimental non equivalen dengan pre test and post test with control group. Teknik pengambilan sampelnya menggunakan total sampling dengan sampel 50 responden yang terdiri dari kelompok intervensi di Kecamatan Sewon sebanyak 24 responden dan kelompok kontrol di Kecamatan Kasihan sebanyak 26 responden. Instrumen penelitian ini adalah lembar data demografi, kuesioner motivasi kader remaja dalam melakukan edukasi dan e-modul pendewasaan usia perkawinan. Instrumen penelitian ini telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan hasil uji validitas pada kuesioner motivasi lebih besar dari r tabel (0,361) sebanyak 22 pernyataan dan uji reliabilitasnya sebesar 0,901 (>0,60). Sedangkan hasil uji validitas pada e-modul dilakukan dengan CVI (Content Validity Index) dengan kategori cukup baik dan uji reliabilitasnya sebesar 0,960 (>0,60). Analisa data nya menggunakan uji normalitas shapiro wilk dan teknik analisa bivariat dengan uji t-test. Berdasarkan hasil uji statistik independent sample t-test mean difference 3,958 p=0,004 (p<0,05) yang menunjukan bahwa e-modul pendewasaan usia perkawinan meningkatkan motivasi kader remaja. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti merekomendasikan kepada pembaca bahwa e-modul pendewasaan usia perkawinan dapat dijadikan sebagai media edukasi dan referensi dalam memberikan pendidikan kesehatan terkait pendewasaan usia perkawinan (PUP) sebagai upaya pencegahan pernikahan usia dini dan dapat dijadikan sebagai bahan atau materi perkuliahan.
IMPLEMENTASI DIABETIC FOOT EXERCISE MENINGKATKAN ANKLE BRACHIAL INDEX PADA PASIEN DM DENGAN KETIDAKEFEKTIFAN PERFUSI PERIFER: The implementation diabetic foot exercise increases ABI in cases of ineffective peripheral perfusion Rahma Laili, Deby; Kurniawan, Catur; G.A.Putra, Muhammad
Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar Vol 15 No 2 (2024): Media Keperawatan: Poltekkes Kemenkes Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes Mellitus merupakan penyakit kronis akibat tingginyakadar glukosa darah yang dapat menyebabkan resiko ulkus diabetikum, akibat sel darah sulit mencapai jaringan. Kondisi ini dapat menyebabkan masalah ketidakefektifan perfusi jaringan perifer yang berakibat luka sulit sembuh. Salah satu pemeriksaan untuk menilai kondisi pembuluh darah kaki yaitu ankle brachial index. Diabetic foot exercise merupakan salah satu faktor yang dapat berpengaruh pada nilai ankle brachial index sehingga mencegah terjadinya ulkus diabetikum. Studi kasus ini bertujuan menganalisis implementasi diabetic foot exercise terhadap peningkatan nilai ankle brachial index pada masalah keperawatan ketidakefektifan perfusi jaringan perifer diruang Bima RSUD Panembahan Senopati, Bantul.Studi kasus ini menggunakan metode deskriptif dengan subjek 2 pasien diabetes mellitus non ulkus yang mengalami ketidakefektifan perfusi jaringan perifer diruang Bima RSUD Panembahan Senopati Bantul. Fokus studi menggunakan evidence based nursing practice yakni diabetic foot exercise dengan instrumen lembar asuhan keperawatan dan pemeriksaan ankle brachial index. Hasil menunjukan penerapan diabetic foot exercise selama 3 hari berturut-turut dapat memberikan perubahan nilai ABI. Hari pertama penerapan diabetic foot exercise belum ada perubahan nilai ankle brachial index, akan tetapi pada hari kedua dan ketiga penerapan diabetic foot exercise terdapat perubahan nilai ankle brachial index kearah normal.Diabetic foot exercise dapat meningkatkan nilai ankle brachial index pada pasien diabetes mellitus non ulkus dengan masalah ketidakefektifan perfusi jaringan perifer. Diabetic foot exercise dapat dijadikan referensi manajemen kesehatan masalah perfusi jaringan perifer tidak efektif dan menunjang pemeriksaan ankle brachial index dalam upaya pencegahan ulkus diabetikum.