This Author published in this journals
All Journal Predestinasi
SM, Mario
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENDAMPINGAN KASUS KEKERASAN FISIK TERHADAP ANAK DI PUSAT PELAYANAN TERPADU PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN ANAK (P2TP2A) KOTA MAKASSAR Hanifah Said, Sitti Azizah; Suhaeb, Firdaus W; SM, Mario
PREDESTINASI Vol 16, No 2 (2023): PREDESTINASI
Publisher : Program Studi Sosiologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/predestinasi.v16i1.47544

Abstract

ABSTRAK Sitti Azizah Hanifah Said, 2021. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk-bentuk pendampingan yang diberikan kepada anak yang mengalami kekerasan fisik pada Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Makassar dan hambatan yang dihadapi Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) di Kota Makassar dan hambatan yang dihadapi oleh Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) di Kota Makassar untuk membantu korban kekerasan Oleh. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang menggunakan pendekatan kualitatif. Gunakan teknik purposive sampling untuk memilih informan. Kriteria pelapor adalah: Fasilitator Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Makassar yang mendampingi kasus kekerasan terhadap anak, telah bekerja selama 3 tahun dan menangani lebih dari 3 kasus kekerasan terhadap anak. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: observasi, wawancara dan pencatatan. Data yang diperoleh selanjutnya dilakukan analisis deskriptif kualitatif melalui tiga tahap, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.            Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Bentuk pendampingan terhadap anak yakni dapat berupa pendampingan konseling, pendampingan medis, pendampingan psikologis, serta rehabilitas dan reintegrasi. 2) Beberapa pendampingan yang dilakukan masih belum maksimal sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Dalam pendampingan konseling, kendala yang dihadapi yaitu korban dan pelaku tidak dapat bersikap koperatif di mana banyak informasi-informasi yang disembunyikan. Sementara dalam pendampingan medis tidak terlalu banyak ditemukan kendala. Pernyataan dari pendamping yang bersangkutan mengungkapkan bahwa mereka tidak terlalu mengalami kendala untuk pendampingan medis karena dari pihak Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Makassar melakukan kerja sama dengan rumah sakit pemerintah. Selanjutnya dalam pendampingan psikologis, kendala yang dihadapi yaitu kurangnya sumber daya manusia atau pendamping. Tenaga pendamping khusus psikologis bahkan hanya terdapat satu orang. Terakhir, kendala yang dihadapi dalam rehabilitas dan reintegrasi yaitu fasilitas pada rumah aman yang belum memadai serta pihak keluarga maupun lingkungan sekitar yang tidak mau menerima korban.