p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Kewarganegaraan
Ninggar, Carissa Dara
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengembangan Diri Melalui Pelatihan Tata Kecantikan Menuju Wirausaha Mantan Wanita Tuna Susila di Panti Pelayanan Sosial Wanita Wanodyatama Surakarta Ninggar, Carissa Dara; Rahman, Abdul; Yuhastina, Yuhastina
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 3 (2022): October 2022
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (810.619 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i3.3882

Abstract

AbstrakSetiap individu memiliki potensi diri. Termasuk mantan Wanita Tuna Susila (WTS) yang menjadi Penerima Manfaat (PM) di PPSW Wanodyatama. Pengembangan diri penting bagi mereka agar mandiri setelah dari panti. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengambilan sampel purposive sampling dan teknik pengumpulan data dengan observasi, dokumentasi, dan wawancara mendalam. Panti mendorong PM mengembangkan dirinya dengan dasar pemenuhan kebutuhan yakni kebutuhan pokok, kesehatan, sosial, dan cinta. Panti membantu pengembangan diri PM melalui pelatihan tata kecantikan yang digunakan untuk mengembangkan talenta, menciptakan kesempatan, meningkatkan kepercayaan diri, serta memotivasi PM berwirausaha setelah dari panti. Kendala yang dialami PM dalam pengembangan dirinya yaitu rasa minder, bosan, kurang puas terhadap fasilitas pelatihan kecantikan, dan tidak ada sertifikat serta modal materil dari panti untuk PM mendirikan usaha setelah keluar. Sehingga solusi atas kendala tersebut yaitu melatih PM untuk percaya diri, sesekali membebaskan kegiatan kecantikan, memperbaiki fasilitas, dan mengadakan bimbingan lanjut untuk PM yang ingin berwirausaha.Kata Kunci: Hierarki Kebutuhan, Pelatihan Tata Kecantikan, Upaya Pengembangan Diri, Wirausaha AbstractEvery individual has self-potential. Including ex-Prostitutes who became Beneficiaries (PM) at PPSW Wanodyatama. Self-development is important for them to be independent after leaving PPSW. This research is a qualitative descriptive study. The sampling technique is purposive sampling and the data collection techniques are observation, documentation, and in-depth interviews. PPSW encourages PM to develop themselves on the basis of fulfilling their basic needs, health, social, and love. PPSW helps PM self-development through beauty training which is used to develop talents, create opportunities, increase self-confidence, and motivate PM to become entrepreneurs after leaving PPSW. The obstacles experienced by PM in self-development are feeling inferior,bored,dissatisfaction with beauty training facilities,and there is no certificate and material capital for PM to build a business. So, the solution to these problems is train PM to be confident, once free up beauty activities, improve facilities, and provide further guidance for PM who whant to be entrepreneurs.Keywords: Beauty Training; Bussinessman, Hierarchy of Needs, Self-Development Efforts
Pengembangan Diri Melalui Pelatihan Tata Kecantikan Menuju Wirausaha Mantan Wanita Tuna Susila di Panti Pelayanan Sosial Wanita Wanodyatama Surakarta Ninggar, Carissa Dara; Rahman, Abdul; Yuhastina, Yuhastina
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 3 (2022): October 2022
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/jk.v6i3.3882

Abstract

AbstrakSetiap individu memiliki potensi diri. Termasuk mantan Wanita Tuna Susila (WTS) yang menjadi Penerima Manfaat (PM) di PPSW Wanodyatama. Pengembangan diri penting bagi mereka agar mandiri setelah dari panti. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengambilan sampel purposive sampling dan teknik pengumpulan data dengan observasi, dokumentasi, dan wawancara mendalam. Panti mendorong PM mengembangkan dirinya dengan dasar pemenuhan kebutuhan yakni kebutuhan pokok, kesehatan, sosial, dan cinta. Panti membantu pengembangan diri PM melalui pelatihan tata kecantikan yang digunakan untuk mengembangkan talenta, menciptakan kesempatan, meningkatkan kepercayaan diri, serta memotivasi PM berwirausaha setelah dari panti. Kendala yang dialami PM dalam pengembangan dirinya yaitu rasa minder, bosan, kurang puas terhadap fasilitas pelatihan kecantikan, dan tidak ada sertifikat serta modal materil dari panti untuk PM mendirikan usaha setelah keluar. Sehingga solusi atas kendala tersebut yaitu melatih PM untuk percaya diri, sesekali membebaskan kegiatan kecantikan, memperbaiki fasilitas, dan mengadakan bimbingan lanjut untuk PM yang ingin berwirausaha.Kata Kunci: Hierarki Kebutuhan, Pelatihan Tata Kecantikan, Upaya Pengembangan Diri, Wirausaha AbstractEvery individual has self-potential. Including ex-Prostitutes who became Beneficiaries (PM) at PPSW Wanodyatama. Self-development is important for them to be independent after leaving PPSW. This research is a qualitative descriptive study. The sampling technique is purposive sampling and the data collection techniques are observation, documentation, and in-depth interviews. PPSW encourages PM to develop themselves on the basis of fulfilling their basic needs, health, social, and love. PPSW helps PM self-development through beauty training which is used to develop talents, create opportunities, increase self-confidence, and motivate PM to become entrepreneurs after leaving PPSW. The obstacles experienced by PM in self-development are feeling inferior,bored,dissatisfaction with beauty training facilities,and there is no certificate and material capital for PM to build a business. So, the solution to these problems is train PM to be confident, once free up beauty activities, improve facilities, and provide further guidance for PM who whant to be entrepreneurs.Keywords: Beauty Training; Bussinessman, Hierarchy of Needs, Self-Development Efforts