<![CDATA[Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan minat hidroponik di kalangan siswa SMP N 5 Surakarta sebagai upaya membangun lingkungan hidup yang berkelanjutan. Kegiatan ini melibatkan 40 siswa berusia 12-15 tahun sebagai responden. Metode yang digunakan meliputi tiga tahap utama: pemberian kuesioner awal untuk mengukur pemahaman awal siswa, praktik pembuatan hidroponik sederhana menggunakan botol bekas 1,5 liter dengan sistem rakit apung, dan pemberian kuesioner akhir untuk mengukur perubahan pemahaman. Materi yang diberikan mencakup pengenalan konsep hidroponik, demonstrasi pembuatan instalasi, dan praktik penanaman kangkung hidroponik. Hasil penelitian menunjukkan tingkat keberhasilan penyemaian mencapai 90% dan terdapat peningkatan pemahaman siswa terhadap teknologi hidroponik. Program ini berhasil memperkenalkan pertanian modern kepada generasi muda dan mendukung upaya sekolah dalam mencapai status Adiwiyata meski menghadapi keterbatasan lahan. Pendekatan praktis dan partisipatif terbukti efektif dalam meningkatkan minat siswa terhadap pertanian modern berbasis hidroponik. This activity aims to increase interest in hydroponics among students of SMP N 5 Surakarta as an effort to build a sustainable living environment. This activity involved 40 students aged 12-15 years as respondents. The method used included three main stages: administration of an initial questionnaire to measure students' initial understanding, practice of making simple hydroponics using used 1.5 liter bottles with a floating raft system, and administration of a final questionnaire to measure changes in understanding. The materials provided included an introduction to the concept of hydroponics, a demonstration of making the installation, and the practice of planting hydroponic kale. The results showed that the success rate of seeding reached 90% and there was an increase in students' understanding of hydroponic technology. The program successfully introduced modern agriculture to the younger generation and supported the school's efforts to achieve Adiwiyata status despite facing land limitations. The practical and participatory approach proved effective in increasing students' interest in modern hydroponic-based agriculture.]]>
