Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Eksplorasi Karakter Melalui Pendekatan Visual Storytelling pada Film Pengabdi Setan Karya Joko Anwar Qiyaadah Zahra; Dani Manesah
Misterius : Publikasi Ilmu Seni dan Desain Komunikasi Visual. Vol. 2 No. 1 (2025): Maret : Misterius : Publikasi Ilmu Seni dan Desain Komunikasi Visual
Publisher : Asosiasi Seni Desain dan Komunikasi Visual Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62383/misterius.v2i1.535

Abstract

Film is an audio-visual media consisting of pieces of images put together, and has the ability to capture social and cultural reality, of course films are able to convey the messages contained therein (Alfathoni & Mahesah, 2020:2). The film Pengabdi Satan by Joko Anwar is a remake of the classic Indonesian film with the same title, which was released in 1980. The story centers on the Suwono family who live in an old and remote house. This family consists of Rini, mother, father, and Rini's younger brothers—Tony, Bondi, and Ian. One of the important elements that makes films have this impact is the visual storytelling technique which allows the audience to grasp the emotional and symbolic meaning of the story intuitively, without having to rely on words. The film Pengabdi Satan is a strong example of the use of visual storytelling and character exploration as the main elements in building a horror atmosphere and driving the narrative. In this film, visual storytelling is the main tool to create atmosphere and build tension slowly. Joko Anwar utilizes spatial layout, lighting and image composition to convey the sense of isolation, fear and helplessness experienced by the characters.
Penerapan Struktur Delapan Sequence Sebagai Kerangka Penulisan Naskah pada Film “Dalam Bayang” Qiyaadah Zahra; Dani Manesah
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 4 Nomor 2 (October 202
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v4i2.3408

Abstract

Penciptaan naskah film membutuhkan kerangka struktur yang mampu menjaga kesinambungan alur serta menegaskan perkembangan emosi tokoh. Karya ini bertujuan menciptakan naskah film Dalam Bayang dengan menggunakan pendekatan Eight Sequence Structure, yaitu pengembangan dari model tiga babak yang membagi cerita ke dalam delapan unit naratif. Proses penciptaan dilakukan dengan menerapkan teori sequence pada perancangan alur, karakter, dan konflik. Setiap sequence disusun untuk memuat fungsi dramatik tertentu, mulai dari pengenalan tokoh, pengembangan konflik, titik balik, hingga resolusi. Penerapan struktur ini membantu penulis menjaga ritme cerita sekaligus memastikan bahwa setiap adegan berperan signifikan terhadap keseluruhan narasi. Hasil penciptaan berupa naskah film Dalam Bayang berdurasi sekitar 30 menit yang mengisahkan Ryan, mahasiswa dengan cinta terpendam kepada sahabatnya, Rara. Melalui delapan sequence, konflik emosional keduanya berkembang secara bertahap hingga mencapai resolusi. Penerapan Eight Sequence Structure terbukti efektif dalam menghadirkan cerita yang padat, terarah, dan emosional, sekaligus menegaskan transformasi karakter sebagai inti pesan cerita.