Layanan sirkulasi menjadi salah satu layanan yang sering berhubungan dengan pemustaka Universitas Negeri Padang. Tingginya tingkat kebutuhan informasi masing-masing pemustaka menjadikan layanan sirkulasi sebagai salah satu layanan yang paling sering mereka akses. Namun, ditemukan masalah kompleks yang terjadi dalam pengembalian buku. Masalah yang sering terjadi adalah keterlambatan pengembalian buku oleh pemustaka yang berdampak pada ketersediaan koleksi dan akses informasi. Penyebab utama keterlambatan pengembalian buku ialah kurangnya kesadaran pemustaka akan pentingnya mengembalikan buku tepat waktu dan ketidakpahaman mengenai peraturan yang berlaku. Untuk mengatasi masalah ini, perpustakaan telah mengambil langkah-langkah seperti memberikan informasi yang lebih jelas tentang denda dan sanksi. Meskipun kebijakan denda telah diterapkan sebagai sanksi finansial yang melanggar aturan, tetap tidak memberikan dampak yang signifikan untuk pemustaka. Studi ini memiliki tujuan untuk menggambarkan perilaku pemustaka dalam keterlambatan pengembalian buku pada layanan sirkulasi Perpustakaan Universitas Negeri Padang. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif dan desain survei. Sebanyak 90 responden dipilih dari populasi 852 menggunakan teknik nonprobability sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner, wawancara, dan studi pustaka, serta dianalisis berdasarkan tiga indikator dari Teori Perilaku Terencana: sikap, norma subjektif, dan persepsi kontrol perilaku. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator sikap memiliki skor rata-rata 2,57 (64,25%), norma subjektif 2,42 (60,5%), dan persepsi kontrol perilaku 2,66 (66,5%). Temuan ini menunjukkan bahwa keterlambatan pengembalian buku dipengaruhi oleh faktor individu, sosial, dan struktural. Penelitian ini diharapkan dapat mendukung kesadaran pengguna dan perbaikan kebijakan dalam layanan peminjaman perpustakaan.