Kemiskinan merupakan masalah serius bagi setiap Negara di dunia terutama pada Negara berkembang seperti Indonesia. Bagi Indonesia, masalah kemiskinan bukan hal yang baru karena hampir di setiap periode pemerintahan yang ada di Indonesia menempatkan masalah kemiskinan menjadi isu penting pembangunan. Di dalam teori Malthius, pertumbuhan penduduk yang berkelanjutan merupakan faktor yang diperlukan untuk mendorong permintaan tambahan. Namun di sisi lain, penambahan penduduk yang semakin tinggi di khawatirkan akan menimbulkan dampak negative terhadap masalah kemiskinan. Pertumbuhan penduduk yang pesat menyebabkan munculnya masalah keterbelakangan dan meyebabkan jauhnya peluang pembangunan jika tidak di iringi dengan kemajuan faktor pembangunan lainnya. Selain jumlah penduduk, faktor lainnya yang mempengaruhi angka kemiskinan ialah indeks pembangunan manusia (IPM). hal ini karena jika manusia tidak memiliki keterampilan maka tidak akan memiliki pendapatan yang layak sehingga menyebabkan daya beli masyarakat yang berkurang dan dalam jangka panjang akan menyebabkan kemiskinan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel-variabel bebas dengan variabel terikat. Penelitian ini akan menjelaskan hubungan jumlah penduduk dan indeks pembangunan manusia terhadap angka kemiskinan Berdasarkan hasil regresi data penel di atas, dapat disimpulkan bahwa variabel jumlah penduduk dan indeks pembangunan manusia secara parsial tidak berpengaruh signifikan dan positif terhadap angka kemiskian di pulau jawa. Tetapi, secara silmutan variabel jumlah penduduk dan indeks pembangunan manusia berpengaruh signifikan terhadap angka kemiskinan di pulau jawa.