Abstrak: Kondisi disabilitas ini merupakan kenyataan yang perlu diperhatikan dan memerlukan dukungan individu secara penuh dan pada akhirnya akan menyita sumber daya keluarga. Kehadiran disabilitas juga kerap kali menimbulkan sejumlah stres bagi anak, yang dapat memengaruhi perkembangan fisik, kognitif, emosional, dan sosialnya. Akibatnya, hal ini dapat berdampak negatif pada rasa harga diri seorang anak. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ini akan menggunakan pendekatan studi kasus sebagai desain utamanya. Fokus penelitian akan difokuskan pada orang tua (MN) anak berkebutuhan khusus sebagai objek penelitian dengan variabel dependen yaitu peran orang tua dalam memahami resiliensi dan tantangan anak berkebutuhan khusus dalam pendidikan. Orang tua belum sepenuhnya memahami resiliensi anak berkebutuhan khusus, tetapi orang tua tetap berusaha semaksimal mungkin untuk memahami resiliensi tersebut. Meskipun masih merupakan cara yang kuno, menurut mereka, pemahaman tersebut dapat membantu anak berkebutuhan khusus dalam segala hal. Ketahanan merupakan upaya individu untuk beradaptasi secara efektif terhadap situasi yang penuh tekanan, sehingga dapat pulih dan berfungsi secara optimal serta mampu mengatasi tantangan. Dukungan yang diberikan oleh orang tua tidak hanya membantu anak dalam aspek akademis, tetapi juga membentuk kesejahteraan emosional mereka. Dengan kolaborasi antara orang tua, sekolah, dan masyarakat, kita dapat menciptakan kesempatan yang lebih baik bagi anak-anak berkebutuhan khusus untuk mencapai potensi penuh mereka dalam pendidikan dan kehidupan. Penelitian ini bertujuan untuk memaksimalkan peran orang tua dalam memahami ketahanan pada anak berkebutuhan khusus dan menganalisis tantangan yang dihadapi oleh anak berkebutuhan khusus dalam pendidikan.Kata Kunci : Disabilitas, ketahanan, anak berkebutuhan khusus Abstrak: Kondisi disabilitas ini merupakan kenyataan yang perlu diperhatikan dan membutuhkan adanya dukungan penuh secara individu dan nantinya akan menyita sumber daya keluarga. Kehadiran kondisi disabilitas juga kerap kali menimbulkan sejumlah stres bagi anak, yang dapat memengaruhi perkembangan fisik, kognitif, emosional, dan sosial mereka. Akibatnya, hal ini dapat mengakibatkan dampak negatif pada rasa harga diri anak. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ini akan menggunakan pendekatan studi kasus sebagai desain utama. Fokus akan diberikan pada orang tua (MN) anak berkebutuhan khusus sebagai objek penelitian dengan variabel terikat peran orang tua dalam memahami resiliensi dan tantangan anak berkebutuhan khusus dalam pendidikan. Orang tua belum sepenuhnya memahami resiliensi anak berkebutuhan khusus, namun orang tua masih berusaha semaksimal mungkin untuk memahami resiliensi tersebut. meskipun dengan cara yang masih kuno menurut mereka dengan pemahaman tersebut dapat membantu anak berkebutuhan khusus dalam segala hal. Ketahanan merupakan upaya individu untuk beradaptasi secara efektif terhadap situasi yang menekan, sehingga mereka dapat pulih dan berfungsi secara optimal serta mampu mengatasi tantangan. Dukungan yang diberikan oleh orang tua tidak hanya membantu anak-anak dalam aspek akademis, tetapi juga membentuk kesejahteraan emosional mereka. Dengan kolaborasi antara orang tua, sekolah, dan masyarakat, kita dapat menciptakan kesempatan yang lebih baik bagi anak-anak berkebutuhan khusus untuk mencapai potensi penuh mereka dalam pendidikan dan kehidupan. Penelitian ini bertujuan untuk memaksimalkan peran orang tua dalam memahami resiliensi pada anak berkebutuhan khusus dan menganalisis tantangan yang dihadapi anak berkebutuhan khusus dalam pendidikan.Kata kunci : Disabilitas, resiliensi, anak berkebutuhan khusus