This Author published in this journals
All Journal Andragogi Kesehatan
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PD3I Efektivitas Komunikasi Pembelajaran pada Pelatihan Surveilans PD3I : Indonesia J. Kalatasik, S.Si, Arniati; Erwinsyah; Irwan
Andragogi Kesehatan Vol 4 No 2 (2024): Andragogi Kesehatan
Publisher : Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemajuan teknologi dan informasi membawa perubahan dan pergeseran paradigma dalam berbagai bidang, termasuk Pendidikan dan pelatihan. Paradigma pembelajaran berbasis teknologi saat ini mendorong tranformasi dalam cara pendidikan dan pelatihan dilakukan, dimana teknologi digital menjadi elemen penting proses belajar-mengajar, memungkinkan akses informasi yang lebih luas, interaktif, dan personal. Model pembelajaran Blended Learning adalah salah satu konsekuensi yang timbul dengan meluasnya perkembangan teknologi di bidang ini. Model pembelajaran Blended Learning menggabungkan elemen online dan tatap muka, dengan memanfaatkan teknologi digital dalam proses pembelajaran. Penelitian ini menganalisis dampak perkembangan teknologi komunikasi pembelajaran terhadap pemahaman peserta pelatihan Surveilans PD3I yang menggunakan model Blended Learning dan Tatap Muka. Komunikasi pembelajaran sangat penting untuk memfasilitasi hasil belajar dalam pengaturan pendidikan pelatihan tradisional maupun modern, sehingga penting untuk melihat dan memaknai bagaimana efektivitas komunikasi pembelajaran yang terjadi pada 2 model tersebut, khususnya terhadap tingkat pemahaman peserta latih. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif, dengan menggunakan Desain Quasi Experimental Non-Equivalent Control Group Design. Ini melibatkan pembentukan dua kelompok sampel: kelas eksperimen yang menerima perlakuan (model Blended Learning) dan kelas kontrol yang tidak menerima perlakuan (Tatap Muka). Hasil studi menunjukkan bahwa komunikasi pembelajaran secara signifikan memengaruhi tingkat pemahaman peserta pelatihan pada kedua model tersebut, namun tidak ada perbedaan signifikan dalam dampak antara kedua kelas. Temuan ini relevan untuk pengembangan program pelatihan di masa depan dan perumusan kebijakan pendidikan yang mempertimbangkan peran teknologi dalam meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pendidikan.