Background: Hepatitis is an inflammation of the liver cells caused by viral, bacterial, or parasitic infections, smoking, alcohol consumption, and autoimmune disorders. Purpose: To analyze factors associated with hepatitis B screening in Indonesia. Method: This study used a cross-sectional design with a quantitative approach. Secondary data were obtained from the Indonesian Demographic and Health Survey (IDHS), a survey program of the United States Agency for International Development (USAID), collected in 2017 with a total sample of 4,218 people. Results: The distribution of respondent characteristics showed that of the 4,218 respondents, the majority were aged 2,282 (54.1%) and above, 2,331 (55.3%), most of whom lived in rural areas (2,877 (68.2%), and 2,927 (69.4%) had a high level of education. A total of 4,168 (98.8%) were non-smokers. Data analysis showed age (p-value 0.698), gender (p-value 0.000*), residence (p-value 0.000*), education level (p-value 0.090), and smoking status (p-value 0.000*). Conclusion: There is a significant relationship between gender, type of residence, and smoking status. However, there is no significant relationship between age and education level and hepatitis B screening in Indonesia. Suggestion: More intensive education regarding the importance of hepatitis B screening is recommended, especially for pregnant women and their children and partners, to increase awareness of the risk of hepatitis B transmission. Information campaigns about transmission, prevention, and treatment can help reduce transmission rates. Keywords: HbsAg Antigen; Hepatitis B; Screening. Pendahuluan: Hepatitis adalah suatu peradangan pada sel-sel hati yang disebabkan oleh infeksi virus, bakteri atau parasit, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol dan gangguan autoimun. Tujuan: Untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan mengetahui skrining hepatitis B di Indonesia. Metode: Penelitian menggunakan desain cross-sectional dengan pendekatan kuantitatif. Data yang digunakan merupakan data sekunder dari Indonesian Demographic Health Survey (IDHS), sebuah program survei dari United States Agency for International Development (USAID) dan data yang diambil pada tahun 2017 dengan total sampel 4,218. Hasil: Distribusi karakteristik responden menunjukkan bahwa dari 4,218 responden, mayoritas berusia >35 tahun sebanyak 2,282 (54.1%), berjenis kelamin laki-laki sebanyak 2,331 (55.3%), sebagian besar tinggal di daerah pedesaan sebanyak 2,877 (68.2%), dan memiliki tingkat pendidikan tinggi sebanyak 2,927 (69.4%) dengan status tidak merokok sebanyak 4,168 (98.8%). Analisis data menunjukkan usia (p-value 0.698), jenis kelamin (p-value 0.000*), tempat tinggal (p-value 0.000*), tingkat pendidikan (p-value 0.090), dan status merokok (p-value 0.000*). Simpulan: Terdapat hubungan signifikan antara variabel jenis kelamin, jenis tempat tinggal, dan status merokok. Namun, tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel usia dan tingkat pendidikan dengan skrining hepatitis B di Indonesia. Saran: Penyuluhan yang lebih intensif mengenai pentingnya skrining hepatitis B diharapkan lebih dilakukan secara ketat, terutama di kalangan ibu hamil dan pasangan, sehingga dapat meningkatkan kesadaran akan resiko penularan virus hepatitis B. Kampanye informasi tentang cara penularan, pencegahan, dan pengobatan dapat membantu mengurangi angka penularan. Kata Kunci: Antigen HbsAg; Hepatitis B; Skrining.