Rinarta, Adetia Pramesti
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN MEKANISME KOPING PADA MAHASISWA BARU S1 KEPERAWATAN DALAM MENGHADAPI PERKULIAHAN TAHUN PERTAMA DI UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA Rinarta, Adetia Pramesti; Nurmaguphita, Deasti; Mamnuah
Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat Vol 9 No 2 (2024): Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jmkm.v9i2.5647

Abstract

Latar belakang: Mahasiswa baru sering melakukan penyesuaian terhadap tahun pertama perkuliahan, maka hal ini kemungkinan dapat menimbulkan stres. Tingkat stres yang dialami setiap individu berbeda, tergantung kemampuan individu dalam mengatasi stres. Mekanisme koping merupakan cara untuk mengatasi stres yang akan membantu beradaptasi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dan menganalisis hubungan antara tingkat stres dan mekanisme koping pada mahasiswa baru S1 keperawatan dalam menghadapi perkuliahan tahun pertama di Universitas Aisyiyah Yogyakarta Metode: Penelitian deskriptif korelasional menggunakan pendekatan cross-sectional. Responden dipilih dengan teknik simple random sampling dan mendapatkan 145 mahasiswa baru S1 keperawatan yang menghadapi perkuliahan tahun pertama di Universitas Aisyiyah Yogyakarta. Analisis data menggunakan uji Kendall-Tau. Dalam pengambilan data menggunakan kuesioner karakteristik responden, kuesioner tingkat stres SLSI yang dimodifikasi, dan kuesioner mekanisme koping. Hasil: Sebagian besar responden dalam kondisi stres sedang (58,9%) dengan mekanisme koping adaptif (93,8%). Nilai signifikansi uji Kendall-Tau sebesar 0,720. Kesimpulan: tidak terdapat hubungan tingkat stres dengan mekanisme koping pada mahasiswa baru S1 keperawatan dalam menghadapi perkuliahan tahun pertama di Universitas Aisyiyah Yogyakarta. Dalam hal ini, mahasiswa baru disarankan dapat lebih terbuka dalam menghadapi stres akibat tahun pertama perkuliahan agar mendapatkan bantuan atau konseling yang tepat dari pihak universitas, teman, maupun keluarga serta dapat menggunakan dan mempertahankan koping adaptif.
EFEKTIVITAS PEMBERIAN INTERVENSI PIJAT OKSITOSIN PADA PASIEN POST SECTIO CAESAREA DENGAN MASALAH MENYUSUI TIDAK EFEKTIF Rinarta, Adetia Pramesti; Annisa, Diah Nur
Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat Vol 10 No 1 (2025): Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jmkm.v10i1.6044

Abstract

Latar belakang: Post partum merupakan periode pemulihan organ reproduksi setelah persalinan, yang melibatkan adaptasi fisiologis dan psikologis ibu. Kecemasan sering terjadi pada ibu post sectio caesarea yang dapat menghambat produksi Air Susu Ibu (ASI). Penurunan produksi ASI dapat disebabkan oleh keterlambatan inisiasi menyusui, efek anestesi, serta kurangnya stimulasi hormon oksitosin dan prolaktin. Pijat oksitosin merupakan metode yang terbukti efektif meningkatkan produksi ASI dengan merangsang hormon oksitosin. Tujuan: Mengetahui efektivitas pijat oksitosin dalam mengatasi kecemasan dan menyusui tidak efektif pada ibu post sectio caesarea di ruang maternal KIAT RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Metode: Laporan kasus asuhan keperawatan dari tahap pengkajian hingga tahap evaluasi. Hasil: Terdapat peningkatan produksi ASI setelah 2 hari diberikan intervensi pijat oksitosin dengan 15 menit tiap pertemuan. Simpulan: Pijat oksitosin terbukti efektif dalam mengatasi masalah menyusui tidak efektif pada ibu post partum, yang ditunjukkan dengan meningkatnya produksi ASI. Saran: Perawat disarankan untuk menerapkan pijat oksitosin sebagai intervensi bagi pasien dengan masalah menyusui tidak efektif sesuai dengan perkembangan teori. Selain itu, perawat juga perlu memberikan edukasi kepada suami dan keluarga agar mereka dapat berperan aktif dalam mendukung proses menyusui, termasuk dalam penerapan pijat oksitosin.