Dalam dunia perindustrian, kualitas atau mutu produk dan produktifitas adalah kunci keberhasilan. Keduanya merupakan kriteria kinerja perusahaan yang sangat penting bagi perusahaan yang berorientasi keuntungan. Dengan begitu perusahaan mampu bersaing dan bertahan dengan para competitor lain. Begitu pun Kualitas produk terbaik dari PT Gemilang Mitra Sejahtera sangatlah diharapkan oleh perusahaan sesuai dengan visi perusahan PT Gemilang Mitra Sejahtera yaitu menjadi perusahaan yang menghasilkan keramik terbaik dan berkualitas yang mampu bersaing secara gelobal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya pengendalian kualitas produksi dalam upaya mengurangi jumlah kerusakan produk di PT Gemilang Mitra Sejahtera dalam menghasilkan produk berkualitas. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik analisis deskriptif dengan metode pengendalian kualitas yang digunakan pada penelitian ini adalah statistical quality control (SQC), dengan metode analisi menggunakan Peta kendali (C-Chart), Diagram Pareto dan Diagram Fishbone atau diagram sebab akibat. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dari data kecacatan 188.729 dengan menggunakan diagram c-chart menunjukan kerusakan produk diluar batas pengendalian yaitu diluar batas kendali (out control) dapat diketahui batas pengendalian atas (UCL/Upper Control Limit) sebesar 16.103,61 dan batas pengendalian bawah (LCL/ Lower Control Limit) sebesar 15.351,21 sedangkan rata-rata kerusakan sebesar 15.727,41. Sedangkan hasil analisis berdasarkan diagram pareto, maka dapat diketahui jenis kerusakan yang terjadi pada produk keramik di PT Gemilang Mitra Sejahtera yaitu sompel, garis, pinholes, wedging, retak body, dimple, beda warna, dan black spot. Dan berdasarkan hasil dari analisis diagram fishbone dapat diketahui ada beberapa penyebab kerusakan keramik yang ditinjau dari empat faktor yaitu kerusakan akibat dari faktor manusia, mesin, metode dan material. PT Gemilang Mitra Sejahtera perlu menggunakan metode SQC agar dapat mengendalikan dan mengetahui faktor-faktor utama yang menyebabkan kerusakan produk dan melakukan tindak pencegahan untuk mengurangi kerusakan.