Abstrak Bubur pedas termasuk dalam makanan tradisional yang ada di Medan Labuhan. Makanan tradisional memiliki peran yang penting dalam bagian kehidupan masyarakat, baik dari segi gizi yang terkandung di dalam makanan tersebut maupun perannya dalam budaya masyarakat yang harus dilestarikan dan dijaga cita rasanya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang termasuk ke dalam penelitian kualitatif. Penelitian ini bersifat deskriptif eksploratif yang berisikan penggambaran serta pengamatan data dalam kurun waktu tertentu, sehingga penelitian ini akan menggambarkan dinamika bubur pedas sebagai warisan kuliner masyarakat Melayu Medan. Masjid Raya Al Osmani adalah masjid dari peninggalan Kesultanan Deli. Masjid ini berada di Kelurahan Pekan Labuhan Kecamatan Medan Labuhan Kota Medan merupakan daerah yang mayoritas penduduknya adalah Melayu. Bubur pedas dibuat dengan berbagai jenis bahan, diantarnya jenis rempah, dedaunan, kacang-kacangan, dan ikan. Bubur pedas juga bergizi dan menyehatkan tubuh, serta memiliki nilai-nilai dan makna yang tinggi yang terkandung di dalamnya. Bubur Pedas menjadi menu yang wajib ada pada bulan Puasa. Pada sumber-sumber lain terdahulu banyak membahas mengenai bubur pedas sebagai objek penelitian namun peneliti disini ingin lebih mendalami dan mengkaji lebih dalam terhadap makna dan nilai-nilai bubur pedas terhadap masyarakat terutama di Masjid Raya Al Osmani Medan Labuhan. Kata Kunci: Adat, Bubur Pedas, Warga Melayu Abstract Spicy porridge is a traditional dish from Medan Labuhan. Traditional foods play an important role in the lives of the community, both in terms of the nutritional content and their cultural significance, which must be preserved and maintained in terms of taste. This research uses a historical research method, which falls under qualitative research. The study is descriptive-exploratory, containing descriptions and observations of data over a certain period. This study will illustrate the dynamics of spicy porridge as a culinary heritage of the Malay community in Medan. The Al Osmani Grand Mosque is a relic of the Deli Sultanate. Located in the Pekan Labuhan subdistrict of Medan Labuhan, Medan City, this area is predominantly inhabited by Malays. Spicy porridge is made with a variety of ingredients, including spices, leaves, legumes, and fish. Spicy porridge is nutritious, healthy, and contains high cultural values and meanings. It is a must-have dish during the fasting month of Ramadan. Previous sources have discussed spicy porridge as a research object; however, this study aims to explore and examine in greater depth the meaning and values of spicy porridge for the community, especially at the Al Osmani Grand Mosque in Medan Labuhan. Keyword: Tradition, Spicy Porridge, Malay society