Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pembentukan dan Pelatihan Kader Posyandu Kampung Samusa Kabupaten Sorong: Metode Pemberdayaan Masyarakat dalam Peningkatan Gizi Balita Wainsaf, Indah Ein Fajarwati; Rase, Astrid Brilianty Putri; Alhamid, Ahmad Zaid; Burdam, Ketrina; Mili, Markus; Saputri, Aditya Eka; Tebu, Maghdalena Theli; Annisa, Syafira; Pakasi, Trevino Aristarkus
Ahmar Metakarya: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2024): Ahmar Metakarya: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Ahmad Mansyur Nasirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53770/amjpm.v3i2.423

Abstract

Kader memiliki peran penting dalam pelaksanaan posyandu untuk meningkatkan status gizi balita. Pemilihan kader didasarkan pada pengetahuan mereka tentang gizi balita, keterampilan komunikasi, serta kepedulian terhadap kesehatan komunitas. Oleh karena itu, pembentukan kader harus disertai dengan peningkatan pengetahuan, salah satunya melalui pemberian materi dan pelatihan. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan tingkat pengetahuan masyarakat Samusa terkait gizi dan posyandu sebelum dan setelah diberikan pelatihan, guna mengevaluasi efektivitas metode pemberdayaan masyarakat yang diterapkan. Pengabdian masyarakat ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain pre-post test. Sebanyak 20 responden mengikuti pelatihan selama dua hari, di mana 12 di antaranya mengikuti pre-test dan post-test. Responden diberikan materi tentang gizi balita, gizi seimbang, teknik pengukuran berat dan tinggi badan, serta pengisian dan interpretasi Kartu Menuju Sehat (KMS). Setelah sesi materi, mereka dibagi ke dalam empat kelompok untuk menerima pelatihan penyuluhan melalui media poster dan leaflet, pelatihan pengukuran antropometri, serta pengisian KMS. Pengukuran tingkat pengetahuan dilakukan menggunakan kuesioner yang terdiri dari 15 pernyataan. Data dianalisis menggunakan uji T-test berpasangan dan analisis korelasi Pearson. Hasil analisis menunjukkan adanya peningkatan skor pengetahuan yang signifikan setelah diberikan edukasi dan pelatihan. Perbandingan skor pre-test dan post-test menunjukkan peningkatan rata-rata dari 9,08 ± 1,44 menjadi 11,66 ± 1,55 dengan nilai p < 0,001, yang menandakan perbedaan yang bermakna secara statistik. Analisis korelasi Pearson menunjukkan hubungan positif yang signifikan dengan nilai p = 0,030 dan koefisien korelasi r = 0,6, yang menunjukkan korelasi kuat antara pelatihan dan peningkatan pengetahuan responden. Disimpulkan bahwa pelatihan yang mengombinasikan pemberian materi, penyuluhan dengan media visual, serta praktik pengukuran status gizi balita dalam focus groups terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan peserta. Disarankan untuk melaksanakan pelatihan serupa dengan pendekatan berbasis komunitas perlu diterapkan secara berkelanjutan untuk meningkatkan kapasitas kader dan efektivitas posyandu dalam mendukung program gizi balita di masyarakat.