AbstrakPermasalahan persampahan merupakan isu krusial di kota-kota besar Indonesia. Salah satunya di Kelurahan Pedungan yang merupakan daerah berkembang dimana masyarakatnya menghasilkan sampah dengan karakteristik yang bervariasi. Volume sampah meningkat seiring dengan pola konsumsi masyarakat, per harinya menghasilkan sekitar 2,5 liter sampah per penduduk. Sampah rumah tangga, baik organik maupun anorganik, memiliki dampak signifikan terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat. Dalam upaya mengatasi masalah ini, diperlukan edukasi yang intensif mengenai pengelolaan sampah melalui implementasi metode bank sampah keliling. Metode ini bertujuan sebagai momentum awal dalam mengatasi permasalahan pengelolaan sampah di Kelurahan Pedungan, dengan memberikan solusi yang efisien, cerdas, terprogram, dan berkelanjutan. Rumusan masalah yang menjadi fokus penelitian yaitu bagaimana upaya yang dapat dilakukan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Denpasar untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengelola sampah melalui metode bank sampah keliling bagi masyarakat Pedungan. Melalui pendekatan komprehensif, termasuk penyuluhan dan penyediaan fasilitas pendukung, partisipasi dan sinergitas masyarakat dalam pengelolaan sampah dapat meningkat. Hasilnya menunjukkan bahwa peningkatan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam praktik pengelolaan sampah dapat berkontribusi positif terhadap kebersihan lingkungan dan kesehatan masyarakat. Selain itu, kolaborasi antara edukasi dan peningkatan infrastruktur sangat penting untuk keberhasilan program pengelolaan sampah yang berkelanjutan.AbstractWaste problem is a crucial issue surrounding major cities in Indonesia. The one is Pedungan Village in Denpasar City, because it is a developing area where the people produced household waste with varying characteristic. The volume of waste has increased along with people's consumption patterns, day by day produced about 25 litres of waste per resident. Household waste, both organic and inorganic, has a significant impact on the environment and public health. In order to solve this problem, intensive education on waste management is needed through the implementation of the mobile waste bank method. This method aims to be the initial momentum in overcoming waste management problems in Pedungan Village, by providing efficient, smart programmatic, and sustainable solutions. The focus problem of the research is how efforts the Denpasar City Environment and Hygiene Office to increase community participation in managing waste. Through a comprehensive approach, including counselling, provision of supporting facilities and providing incentives in the form of rewards. The results show that community awareness and participation in waste management practices has increased and can contribute positively to environmental cleanliness and public health. In addition, collaboration between education and infrastructure improvement is essential for a successful waste management programme.