Pendidikan berbasis kearifan lokal memiliki peran penting dalam membentuk karakter siswa sekolah dasar, terutama di era globalisasi yang cenderung memengaruhi nilai-nilai budaya lokal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi pendidikan berbasis kearifan lokal dalam membentuk karakter siswa serta mengidentifikasi tantangan dan strategi penerapannya. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Subjek penelitian terdiri atas guru dan siswa sekolah dasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan berbasis kearifan lokal dapat mengintegrasikan nilai-nilai seperti gotong royong, toleransi, dan tanggung jawab ke dalam kurikulum melalui kegiatan seperti seni tradisional, permainan daerah, dan pembelajaran tematik berbasis budaya. Kegiatan ini memberikan pengaruh positif terhadap pembentukan karakter siswa, yang terlihat dari meningkatnya rasa hormat, kedisiplinan, dan kebersamaan di antara siswa. Namun, terdapat beberapa tantangan, seperti kurangnya sumber daya pendukung, minimnya pelatihan guru, serta pengaruh kuat budaya global terhadap pola pikir siswa. Strategi untuk mengatasi tantangan tersebut meliputi penguatan kolaborasi antara sekolah dan masyarakat, pelatihan intensif untuk guru, serta pemanfaatan teknologi sebagai media untuk mempromosikan nilai-nilai kearifan lokal secara kreatif. Dengan pendekatan ini, pendidikan berbasis kearifan lokal dapat menjadi solusi strategis dalam membentuk generasi muda yang berkarakter, tanpa kehilangan identitas budaya di tengah era globalisasi.