Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena learning loss pada pembelajaran matematika akibat pandemi covid 19 berdasarkan data hasil belajar matematika sebelum, selama dan sesudah pandemi covid 19. Metode yang digunakan adalah penelitian kombinasi (mixed method) dengan desain explanatory sequential, di mana tahap kuantitatif dilaksanakan terlebih dahulu, kemudian diikuti oleh tahap kualitatif. Populasi penelitian adalah seluruh SMP di Kabupaten Solok, dengan sampel sebanyak 18 sekolah yang dipilih melalui stratified random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh sekolah, baik sekolah dengan akreditasi A, B, maupun C mengalami learning loss yang signifikan akibat pandemi, khususnya pada aspek pengetahuan dan keterampilan siswa. Hasil two-way anova mengonfirmasi adanya perbedaan signifikan dalam pengaruh waktu dan akreditasi sekolah terhadap hasil belajar matematika siswa kelas IX SMP, dengan nilai signifikansi akreditasi sebesar 0,000 (p < 0,05), yang berarti H1 diterima. Kuesioner yang diberikan kepada guru menunjukkan bahwa guru menyadari learning loss di semua aspek pada siswa. Wawancara lebih lanjut mempertegas temuan ini. Beberapa guru yang menyatakan bahwa learning loss terutama terlihat pada aspek pengetahuan dan keterampilan siswa kelas IX SMP. Namun, guru tersebut mengamati bahwa sikap siswa di beberapa sekolah tetap positif setelah pandemi, yang diduga dipengaruhi oleh lingkungan tempat tinggal mereka. Secara keseluruhan, penelitian ini menyimpulkan bahwa pandemi Covid-19 mengakibatkan terjadinya learning loss pada pembelajaran matematika kelas IX di SMP se-Kabupaten Solok, dan tingkat learning loss bervariasi tergantung pada akreditasi sekolah.