Bawang merah merupakan salah satu komoditas sayuran yang mempunyai arti penting bagi masyarakat, baik dilihat dari nilai ekonomisnya yang tinggi, maupun dari kandungan gizinya. Upaya memperbaiki sifat tanah PMK sebagai media tanam agar mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman bawang merah adalah dengan memberikan bahan organik berupa kascing. Penambahan kascing diharapkan dapat memperbaiki sifat fisik tanah, dan pemberian pupuk KNO3 untuk menambah unsur hara pada tanah yang kemungkinan tidak bisa terpenuhi oleh kascing. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui interaksi serta mendapatkan dosis interaksi terbaik dari pemberian kascing dan pupuk KNO3 terhadap pertumbuhan bawang merah pada tanah podsolik merah kuning. Penelitian dilaksanakan di Kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura. Penelitian berlangsung dari tanggal 14 Maret 2024 – 14 Mei 2024. Penelitian ini menggunakan Faktorial Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama adalah kascing (k) k1 = 15 ton/ha kascing, setara dengan 100 g/polybag, k2 = 20 ton/ha kascing, setara dengan 125 g/polybag, k3 = 25 ton/ha kascing, setara dengan 150 g/polybag dan faktor kedua adalah pupuk KNO3 (p) p1 = 250 kg/ha KNO3, setara dengan 1,25 g/polybag, p2 = 350 kg/ha KNO3, setara dengan 1,75 g/polybag, p3 = 450 kg/ha KNO3, setara dengan 2,25 g/polybag. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa perlakuan kascing dan pupuk KNO3 tidak menyebabkan pengaruh pada semua variable pertumbuhan dan hasil bawang merah yang ditanam pada tanah PMK. Semua kombinasi dosis kascing dan pupuk KNO3 menghasilkan pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah yang sama besarnya. Anjuran perlakuan kascing dan pupuk KNO3 pada tanaman bawang merah adalah 15 ton/ha kascing yang ditambahkan 250 kg/ha pupuk KNO3.