Industri pemecahan batu umumnya menghasilkan suatu limbah yang disebut abu batu dalam jumlah yang tidak sedikit. Batu yang disebut sebagai limbah abu batu ini merupakan batu-batu kecil yang berdiameter 100 mm (tertahan ayakan) dan 50 mm (lolos ayakan). Karena bentuknya yang kecil ini, dikatakan bahwa abu batu dapat dijadikan bahan pengganti pasir atau bahan agregat yang bagus dalam kegiatan konstruksi untuk dicampurkan dengan bahan-bahan material lainnya. Tujuan dilakukannya penelitian ini ialah mengetahui kadar optimumalisasi penggunaan abu batu dan seberapa jauh bisa dimanfaatkan untuk mengatasi permasalahan lingkungan. Sebuah bahan beton bangunan bisa diciptakan dengan mencampurkan beberapa bahan dan abu pasir sebagai bahan agregat pengganti pasir sebanyak lebih dari 20%. Sebagai pengganti pasir yang bersifat alami, peneliti menggunakan abu batu berproporsi sebanyak 20% dan 30% pada penelitian ini. Hasil penelitian ini memperlihatkan penggunaan agregat halus berupa abu batu menghasilkan jumlah nilai kuat tekan beton dengan variasi persen dari jumlah pasir didapat hasil kuat tekan beton normal dengan hasil kuat tekan hampir mendekati dengan mutu beton yang sudah ditetapkan. Kuat tekan beton dengan campuran abu batu 20% abu batu didapat dengan nilai kuat tekan melebihi dari syarat nilai mutu beton, dan kuat tekan beton dengan campuran 30% abu batu bahkan akan sangat memenuhi dari mutu beton pada ketentuan syarat mutu beton. Pada pengujian ini masa perendaman beton lakukan pada di 28 hari. Hasil pengujian ini dilakukan berdasarkan yang sudah dilakukan pengujian dengan mutu fc’ = 22 MPa.