<![CDATA[Penggunaan QRIS, masih ada tantangan yang dihadapi oleh UMKM, seperti kurangnya pemahaman tentang teknologi, masalah infrastruktur, dan kekhawatiran akan keamanan data. Oleh karena itu, penting untuk menganalisis secara komprehensif bagaimana keberhasilan UMKM dapat diukur sebelum dan sesudah penerapan QRIS. Jenis Penelitian menggunakan penelitian kualitatif, dengan wawancara secara langsung ke pelaku UMKM Kabuapten Musi Rawas sebanyak 13 UMKM. Tingkat keberhasilan menggunakan QRIS di Kabupaten Musi Rawas hasilnya ditemukan bahwa dalam keberhasilan menggunakan QRIS di Kabupaten Musi Rawas, terdapat beberapa UMKM yang berhasil dan menggunakan QRIS dengan baik. Tingkat keberhasilan penggunaan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) di kalangan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) di Kabupaten Musi Rawas dapat dianalisis melalui berbagai faktor, seperti kemudahan akses, penerimaan masyarakat, serta dukungan dari pemerintah dan lembaga terkait.QRIS mempermudah transaksi non-tunai, yang memungkinkan UMKM di Musi Rawas untuk bertransaksi lebih cepat dan efisien. Secara keseluruhan, meskipun adopsi QRIS di kalangan UMKM di Kabupaten Musi Rawas masih menghadapi beberapa tantangan, hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat keberhasilannya cukup positif, dengan prospek peningkatan seiring dengan adanya pendidikan digital yang lebih intensif dan dukungan dari berbagai pihak. Selanjutnya terdapat perbedaan omset penjualan sebelum dan sesudah penggunaan QRIS. Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa dengan adanya penggunaan QRIS pada UMKM memberikan peningkatan yang positif terhadap omset penjualan yang diterima oleh UMKM.]]>
