Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap indigenous knowledge masyarakat Baduy dalam konteks budaya tenun, struktur rumah adat, dan leuit melalui pendekatan fisika yang didokumentasikan dalam Banten Physics Education Documentary. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya tenun kain Baduy melibatkan prinsip elastisitas, tegangan, dan gaya gesek yang secara intuitif diaplikasikan oleh pengrajin. Struktur rumah adat Baduy mencerminkan prinsip elastisitas, distribusi beban, dan redaman energi, dengan desain yang tahan gempa, nyaman secara termal, dan memanfaatkan bahan lokal. Selain itu, leuit Baduy memanfaatkan prinsip termodinamika, seperti pengelolaan suhu dan kelembapan, yang memungkinkan penyimpanan padi hingga ratusan tahun. Penelitian ini menunjukkan relevansi antara kearifan lokal masyarakat Baduy dengan konsep fisika, mendukung pembelajaran yang kontekstual dalam Kurikulum Merdeka. Dokumentasi hasil penelitian dalam bentuk film dokumenter diharapkan dapat menjadi media pembelajaran fisika yang menarik sekaligus upaya pelestarian budaya lokal.