Usaha kuliner kaki lima memainkan peran penting dalam perekonomian lokal, terutama di kalangan UMKM. Namun, banyak pedagang yang menghadapi tantangan dalam pengelolaan keuangan, seperti rendahnya literasi keuangan, keterbatasan modal, dan penggunaan teknologi yang masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji strategi manajemen keuangan yang dapat mendukung keberlanjutan usaha kuliner kaki lima di Bawen, Kabupaten Semarang. Metode yang digunakan adalah survei dengan 50 responden pedagang kaki lima, dilengkapi dengan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 50% pedagang memiliki literasi keuangan sedang, 40% rendah, dan 10% tinggi. Selain itu, 30% pedagang belum memanfaatkan teknologi digital secara optimal, dan 54% mengelola modal usaha dengan cukup efisien. Penelitian ini menyoroti pentingnya pelatihan literasi keuangan, penggunaan teknologi digital dalam pengelolaan keuangan dan promosi, serta efisiensi dalam pengelolaan modal usaha untuk meningkatkan keberlanjutan usaha. Berdasarkan hasil tersebut, disarankan agar pedagang kuliner kaki lima memperoleh pelatihan manajemen keuangan, pendampingan digitalisasi usaha, serta penyuluhan mengenai pengelolaan modal yang efisien. Penelitian ini memberikan kontribusi bagi pengembangan sektor kuliner kaki lima dalam meningkatkan daya saing dan keberlanjutan usaha mereka.