Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Profile of Dengue Hemorrhagic Fever Cases in Children Fuadah, Novitasari Tsamrotul; Sarinengsih, Yuyun; Helena, Denni Fransiska
Journal of Language and Health Vol 5 No 3 (2024): Journal of Language and Health
Publisher : CV. Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jlh.v5i3.5272

Abstract

Cases of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) in Bandung have increased in 2024. DHF is caused by the Dengue virus, which is transmitted through the bite of the Aedes aegypti mosquito. It can affect all age groups but primarily affects children, with one of its clinical manifestations being a decrease in platelet levels. DHF with clinical manifestations of shock in pediatric patients carries a risk of death if not treated promptly and appropriately. This study aims to determine the profile of DHF cases in children at the Ibrahim Adjie Health Center in Bandung, including the children's age, gender, education level, platelet count, and hematocrit levels.This study employed a descriptive retrospective method. The population in this study consisted of children aged ≤ 18 years diagnosed with DHF who sought treatment at the Ibrahim Adjie Health Center in Bandung City from January to October 2024, totaling 129 children. A sample of 54 children was obtained using purposive sampling. Data collection utilized secondary data extracted from patient medical records. Univariate data analysis was presented in frequency distribution tables. The study results showed that children with DHF were distributed as follows: 9 children (17%) aged 1–3 years, 7 children (13%) aged >3 to <6 years, 31 children (57%) aged 6–12 years, 7 children (13%) aged >12–18 years, and none under 1 year old. Male children accounted for 29 cases (54%) and females for 25 cases (46%). Based on education level, 23 children (43%) had not yet started school, 24 children (44%) were in elementary school, 5 children (9%) were in junior high school, and 2 children (4%) were in senior high school. All 54 children (100%) had low platelet counts, defined as <150,000/µL of blood. Hematocrit levels varied: 4 children (7%) had low hematocrit levels, 41 children (76%) had normal levels, and 9 children (17%) had high levels. It can be concluded that most children with DHF are aged 6–12 years, or school-aged. There is no significant difference between male and female cases. The majority occur at the elementary school education level. All children experienced thrombocytopenia or a decrease in platelet count, and most had normal hematocrit levels.
ACTING (AKSI CEGAH STUNTING) DI DESA SIRNAJAYA GARUT Fuadah, Novitasari Tsamrotul; Nugraha, Dedep Nugraha; Puspitasari, Santi Puspitasari; Widyawati, Widyawati Widyawati; Vitniawati, Vina Vitniawati
ADIMAS Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 9 No 2 (2025): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/adi.v9i2.11481

Abstract

Stunting merupakan bentuk kegagalan pertumbuhaln akibat akumulasi ketidakcukupan nutrisi yang berlangsung lama mulai dari kehamilan sampai anak berusia 24 bulan. Prevalensi stunting di Provinsi Jawa Barat diantaranya di Kabupaten Garut masih tinggi. Dampak buruk stunting jangka pendek adalah terganggunya perkembangan otak, kecerdasan, gangguan pertumbuhan fisik, dan gangguan metabolisme dalam tubuh, sedangkan jangka panjangnya mengakibatkan menurunnya kemampuan kognitif dan prestasi belajar, menurunnya kekebalan tubuh sehingga mudah sakit, dan resiko tinggi untuk munculnya kanker, penyakit jantung dan pembuluh darah, penyakit diabetes, kegemukan, stroke, dan disabilitas pada usia tua. Hasil wawancara pada masyarakat mengenai stunting, beberapa jawaban belum tepat. Selanjutnya terkait media promosi kesehatan mengenai stunting masih belum dapat banyak didapat oleh masyarakat. Pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat di Desa Sirnajaya khususnya ditujukan pada seluruh ibu balita, utamanya ibu balita stunting, seluruh ibu hamil, serta para kader. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam mencegah stunting melalui pemberian edukasi. Kegiatan yang telah dilaksanakan yaitu memberikan edukasi mengenai stunting, utamanya cara mencegah stunting, pemeriksaan pertumbuhan balita, pemeriksaan kadar Hb dan tanda-tanda vital ibu hamil, refreshing cara mengukur tinggi badan dan berat badan balita yang tepat, serta pembagian leaflet cara mencegah stunting. Setelah diberikan edukasi, tingkat pengetahuan masyarakat mengenai stunting menjadi meningkat, hasil posttest menunjukkan bahwa seluruh peserta tingkat pengetahuannya menjadi baik. Kata kunci: Balita, Edukasi, Pencegahan, Stunting