<![CDATA[Penelitian tentang kekerasan dalam novel Damar Kambang karya Muna Masyari bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk-bentuk kekerasan langsung, struktural, dan kultural yang terdapat dalam novel tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan mimetik dari M.H. Abrams dan teori sosiologi sastra Johan Galtung untuk menganalisis kekerasan dalam novel. Metode yang digunakan adalah studi pustaka dengan teknik simak-catat, analisis isi, dan pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan tiga puluh tujuh bentuk kekerasan, yang terdiri dari tiga puluh satu kekerasan langsung (dua puluh kekerasan fisik dan sebelas kekerasan verbal), tiga kekerasan struktural (patriarki dalam keluarga, stratifikasi sosial, dan perklenikan), serta tiga kekerasan kultural (diskriminasi gender, posisi anak dalam masyarakat, dan diskriminasi terhadap masyarakat kelas bawah). Bentuk kekerasan fisik antara lain pemukulan, penindasan, dan penyiksaan, sementara kekerasan verbal mencakup penghinaan, ancaman, dan intimidasi. Kekerasan struktural dan kultural dilegitimasi oleh adat, agama, tradisi, dan norma patriarki yang berlaku dalam masyarakat. Akhir cerita menunjukkan kemenangan tokoh sentral yang menjadi korban kekerasan, yang berhasil melawan para pelaku. Dengan demikian, novel ini dapat dianggap sebagai gerakan anti-kekerasan, yang mengkritik praktik kekerasan yang dilegitimasi oleh norma-norma sosial dan budaya.]]>
