Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG MANFAAT POSYANDU BAGI BALITA USIA 1-5 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RASANA’E TIMUR KOTA BIMA TAHUN 2024 Firdianti; Eti Noviatul Hikmah; Nur Islamyati
JKM-Bid: JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT KEBIDANAN (The Journal of Public Health Midwifery) Vol. 11 No. 1 (2024): Desember 2024
Publisher : Akademi Kebidanan Harapan Bunda Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71369/hhm8qx02

Abstract

Status gizi anak balita dapat diukur berdasarkan umur, berat badan, dan tinggi badan. Pemantauan pertumbuhan balita sangat penting dilakukan untuk mengetahui status gizi dan apabila adanya gangguan pertumbuhan (growth faltering) secara dini. Puskesmas Rasana’e Timur menunjukan bahwa balita usia 1-5 tahun Pada tahun 2021 prevalensi balita sebanyak 1010. Pada tahun 2022 prevalensi balita sebanyak 1076. Sedangkan pada tahun 2023 prevalensi balita sebanyak 1024. Tujuan Penelitian untuk menganalisis Gambaran Pengetahuan Ibu Balita Tentang Manfaat Posyandu Bagi Balita Usia 1-5 Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas Rasana’e Timur Kota Bima Tahun 2024. Disain penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Populasi pada penelitian ini adalah semua Ibu yang memiliki Balita Usia 1-5 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Rasana’e Timur Kota Bima Tahun 2023 berjumlah yaitu 1024 orang. Sampel sebanyak 102 orang dan menggunakan rumus Arikunto dengan tehnik pengambilan sampel yaitu simple random sampling. Distribusi responden berdasarkan pendidikan ibu yang terbanyak adalah tinggi yaitu sebanyak 79 responden (77,5%). Berdasarkan Distribusi responden berdasarkan pekerjaan ibu yang terbanyak adalah tidak bekerja yaitu sebanyak 77 responden (75,6%). Berdasarkan Distribusi responden berdasarkan pengetahuan ibu yang terbanyak adalah kurang yaitu sebanyak 62 responden (60,8%). Berdasarkan Distribusi responden berdasarkan umur ibu yang terbanyak adalah tidak beresiko yaitu sebanyak 95 responden (93,1%). Berdasarkan Distribusi responden berdasarkan Jarak Keposyandu yang terbanyak adalah dekat yaitu sebanyak 82 responden (80,4%).
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PERAWATAN TALI PUSAT PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MPUNDA KOTA BIMA TAHUN 2024 Fitrianingsih; Nur Islamyati; Mundir Muttaqin
JKM-Bid: JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT KEBIDANAN (The Journal of Public Health Midwifery) Vol. 11 No. 1 (2024): Desember 2024
Publisher : Akademi Kebidanan Harapan Bunda Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71369/h3w6j704

Abstract

Perawatan tali pusat adalah tindakan perawatan yang bertujuan merawat tali pusat pada bayi baru lahir agar tetap kering dan mencegah terjadinya infeksi. Puskesmas Mpunda menunjukan pada tahun 2021 jumlah ibu nifas yaitu 730. Tahun 2022 bahwa jumlah ibu nifas yaitu 768. Sedangkan Pada tahun 2023 jumlah ibu nifas yaitu 672. Tujuan Penelitian untuk engetahui Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Perawatan Tali Pusat Pada Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Mpunda Kota Bima Tahun 2024. Jenis penelitian ini adalah penelitian Kuantitatif dengan desain yang digunakan adalah pendekatan Cross Sectional. Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai Bayi dengan Perawatan Tali Pusat Di Wilayah Kerja Puskesmas Mpunda Kota Bima Tahun 2023 yaitu 672 responden. Sampel sebanyak 67 orang dan menggunakan rumus Arikunto dengan tehnik pengambilan sampel yaitu simple random sampling. Tehnik analisis data meliputi analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji Chi Square. Berdasarkan pengetahuan responden sebagian besar yaitu kurang sebesar 42 (61,2%) responden. Berdasarkan Perawatan Tali Pusat Pada Bayi sebagian besar yaitu kurang sebesar 38 (56,7%) responden. Pengetahuan berhubungan dengan Perawatan Tali Pusat Pada Bayi, hasil analisis statistik diperoleh nilai p (0,000) < (0,05).
Pentingnya Sarapan Sehat Bagi Siswa Sekolah Dasar Di SD Alkhairat Tobelo Yayu, Putri; Jumriani; Nurbaety; Nur Islamyati
JCS Vol. 7 No. 2 (2025): Edisi Juni 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Tahirah Al Baeti Bulukumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Breakfast is an important part of a healthy diet, especially for elementary school children. Good breakfast habits have been shown to support children's physical, cognitive, and emotional development. Children who eat breakfast regularly tend to have better concentration in learning, more stable energy throughout the day, and higher academic performance compared to children who do not eat breakfast. Several studies have found that children who do not eat breakfast have lower blood glucose levels in the morning, which contributes to decreased short-term memory and problem-solving abilities. In addition, irregular breakfast is also associated with an increased risk of obesity, because children tend to consume foods high in sugar and fat outside of main meal times. This activity aims to increase knowledge and form positive, sustainable habits. This community service was carried out on Thursday, April 21, 2025 at Alkhairaat Elementary School, Tobelo, North Halmahera Regency, using a participatory educational approach method, which actively involves students in the learning process. This activity was attended by 24 children, 1 teacher, 4 lecturers, before being given education most of the children did not know the importance of a healthy breakfast for elementary school children and after being given education 90% of children had good knowledge about the importance of a healthy breakfast for elementary school children.
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU BALITA STUNTING TENTANG SANITASI AIR BERSIH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PARUGA KOTA BIMA TAHUN 2024 Nur Aidah; Nurbaety; Nur Islamyati
JKM-Bid: JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT KEBIDANAN (The Journal of Public Health Midwifery) Vol. 11 No. 02 (2025): Juni 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Harapan Bunda Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71369/mhxrar50

Abstract

Sanitasi Air bersih sangat penting bagi kehidupan seluruh manusia. Sumber air bersih merupakann salah satu penyebab terjadinya stunting karena air merupakan bagian terpenting untuk keberlangsungan hidup. Air yang terkontaminasi oleh bakteri dapat menyebabkan penyakit seperti Diare, Pneumonia, dan penyakit yang mempengaruhi gizi anak, yaitu malnutrisi, stunting, gizi kurang, sehingga gizi buruk. Sanitasi air bersih sangat berpengaruh terhadap kejadian stunting khususnya air terlindung dan air tidak terlindung. Pengetahuan tentang air, sanitasi dan kebersihan yang lebih baik adalah salah satu hal yang mendasar di antara individu untuk kesehatan yang lebih baik dan sehat serta pembangunan kesehatan masyarakat yang berkelanjutan. Memiliki pengetahuan yang baik belum tentu menjamin seseorang memiliki sikap dan tindakaan yang baik juga. Di Puskesmas Paruga Kota Bima menunjukan data Stunting pada tahun 2021 sebanyak 194 kasus, kemudian menurun pada tahun 2022 sebanyak 105 kasus dan kembali mengalami peningkatan pada tahun 2023 menjadi 126 kasus.  Tujuan penelitian, untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu balita stunting tentang sanitasi air Bersih di Wilayah Kerja Puskesmas Paruga Kota Bima Tahun 2024. Jenis penelitian ini adalah penelitian Kuantitatif, dengan metode penelitian deskriptif. Populasi pada penelitiaan ini yaitu Ibu yang mempunyai Balita dengan stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Paruga Kota Bima tahun 2024 berjumlah 126 orang. Sampel 31 responden menggunakan tehnik Simpel Random sampling. Dengan analisis Univariat. Berdasarkan Pengetahuan ibu balita stunting tentang air bersih pada ibu umumnya kurang sehingga balita mangalami status gizi stunting.
Gambaran Pengetahuan Ibu Balita Stunting Tentang Sanitasi Air Bersih Di Wilayah Kerja Puskesmas Paruga Kota Bima Tahun 2024 Putri Yayu; Nur Aidah; Nurbaety; Nur Islamyati
NERSMID : Jurnal Keperawatan dan Kebidanan Vol. 8 No. 2 (2025): Oktober
Publisher :

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55173/nersmid.v8i2.302

Abstract

Clean water sanitation is a crucial aspect of human life. Contaminated water sources can be a contributing factor to stunting, as water tainted with bacteria can cause diseases such as diarrhea and pneumonia, which subsequently affect a child's nutritional status, leading to malnutrition, stunting, undernourishment, and wasting. Clean water sanitation, particularly the use of protected versus unprotected water sources, significantly influences the incidence of stunting. While improved knowledge of Water, Sanitation, and Hygiene (WASH) is fundamental for better individual and public health, as well as sustainable community development, having good knowledge does not necessarily guarantee positive attitudes and practices. Data from the Paruga Community Health Center in Bima City shows fluctuating stunting cases: 194 cases in 2021, which decreased to 105 cases in 2022, and increased again to 126 cases in 2023. This study aims to describe the knowledge of mothers with stunted toddlers regarding clean water sanitation in the working area of the Paruga Community Health Center, Bima City, in 2024. This research employs a quantitative descriptive method. The population consisted of 126 mothers of stunted toddlers. A sample of 31 respondents was selected using simple random sampling. Data were analyzed using univariate analysis. The findings indicate that the knowledge of mothers with stunted toddlers about clean water is generally poor, which is associated with the stunted nutritional status of their children.
Overview Of Mother's Knowledge About Intra Uterine Contraception Device (Iud) In The Working Area Of Penanae City Puskesmas, Bima City, 2023 Suryati, Suryati; Nur Islamyati
Jurnal EduHealth Vol. 14 No. 04 (2023): Jurnal eduHealt, 2023, December
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The IUD contraceptive is very effective in reducing maternal mortality and controlling the population growth rate because the effectiveness rate of use is up to 99.4% and the IUD can be used for a period of 3-5 years (hormonal type) and 5-10 years (copper type). The IUD contraception device is inserted into the uterus in various shapes, consisting of plastic (polyethylene). In 2022 from 5 health centers spread throughout Bima City. Shows the number of family planning acceptors who use IUD birth control. In May 2022, there were 10.41% IUD acceptors, 9.41% at the Paruga Health Center, 21.75% at the Mpunda Health Center, 2.60% at the Rasa Na'e Timur Health Center, 5.16% at the Kumbe Community Health Center %, at the Pena Nae Health Center it was 9.84%, at the Jati Baru Health Center it was 5.64%, and at the Kolo Health Center it was -0.18%. The aim of the research is to identify the description of mothers' knowledge regarding intrauterine contraceptive devices (IUDs) in the Penanae Community Health Center working area, Bima City in 2023. This type of research is quantitative research with the design used is a Cross Sectional approach. The population in this study were all women of childbearing age who used long-term contraception in Penana Village, in 2023 there were 273 people. The sample was 51 people with a sampling technique, namely simple random sampling, namely random sampling. Based on the research results, it shows that of the 51 respondents aged 20-35 years there were 27 (53.4%), those aged >35 years were 24 (47.0%). Of the 51 respondents, the majority of mothers had an intermediate level of knowledge (high school) as many as 31 respondents (60.8%), and as many as 20 respondents had a tertiary education (39.2%). The results of this study can be concluded that the mother's age and education influence the choice of contraceptive method.
Overview Of Knowledge Of Women Of Fertilizing Age About Being Conscious In Sampungu Village, Soromandi District, Bima District, 2023 Nur Islamyati; Suryati, Suryati
Jurnal EduHealth Vol. 14 No. 04 (2023): Jurnal eduHealt, 2023, December
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Breast cancer is the main cause of cancer death in women throughout the world. High breast cancer mortality has been attributed to a lack of public awareness of the disease. The Dompu District Health Service shows that the incidence of breast cancer in 2020 was 276 cases. in 2021 there were 8107 cases and in 2022 the number of 16,261 increased, one of the causes was the mother's lack of knowledge about early detection through the BSE technique (Bima District Health Service, 2023).. Objective This research seeks to describe the knowledge of women of childbearing age about BSE in the work area of Sampungu village, Soromandi sub-district, Bima district. Research Methods This research uses a simple descriptive design.. The design used is to describe variables and phenomena which are then interpreted. This descriptive design will explain to researchers the description of women's knowledge about the childbearing age of BSE in Sampungu Village, Bima Regency in 2023, as many as 50 people. The analysis of this research is univariate analysis. The Instrument used is a questionnaire. Conclusion The results of this study showed a significant relationship between knowledge of women of childbearing age about BSE and breast cancer in the working area of Sampungu Village, Soromandi District, Bima Regency. Suggestion Services in the Rasabou Community Health Center working area in Hu'u subdistrict should be able to prevent the lack of knowledge of women of childbearing age about BSE by carrying out outreach activities, providing clear information that is easy to understand and recommending that women of childbearing age carry out BSE techniques regularly.
Studi Kualitatif Peran Bidan Sebagai Care Provider Dalam Pemantauan Masa Nifas di Puskesmas Mpunda Kota Bima Suryati; Nur Islamyati
JURNAL KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) Vol. 2 No. 1 (2023): JURNAL KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA)
Publisher : UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masa nifas dimulai setelah kelahiran placenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas ini merupakan masa yang cukup penting bagi tenaga kesehatan khususnya bidan untuk selalu melakukan pemantauan karena pelaksanaan yang kurang maksimal dapat menyebabkan ibu mengalami berbagai masalah. Pada masa nifas peran bidan sangat dibutuhkan pada masa persalinan dan pasca persalinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi peran bidan sebagai care provider dalam pemantauan masa nifas. Dengan desain penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Jumlah sampel adalah 5 orang bidan pelaksana, 5 orang ibu nifas dan kepala Puskesmas. Temuan penelitian ini adalah peran bidan sebagai care provider dalam melakukan pemantauan masa nifas sudah diberikan sesuai dengan asuhan masa nifas, ditemukan beberapa tema: pendidikan kesehatan masa nifas, KIE masa nifas, kunjungan rumah (Home Care). Kesimpulan penelitian ini adalah peran bidan sebagai care provider dalam pemantauan masa nifas sudah dilakukan dengan baik, dimana bidan melaksanakan asuhan masa nifas sejak lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu pasca salin. Pelayanan masa nifas yang diberikan dimulai dari pemeriksaan fisik, pemeriksaan psikologis, pemberian pendidikan kesehatan, ASI eksklusif, dan pemilihan kontrasepsi (KB). Diharapkan kepada Puskesmas untuk dapat menambah sumber daya manusia (SDM) khususnya tenaga bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan, sehingga dapat memberikan pelayanan masa nifas yang lebih maksimal tidak hanya dilakukan di Puskesmas akan tetapi pelayanan juga dipantau di rumah.
Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Pada Pemeriksaan Antenatal Care Selama Masa Pandemi COVID-19 Di Puskesmas Langgudu Tahun 2022 Nur islamyati; suryati
JURNAL KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) Vol. 2 No. 1 (2023): JURNAL KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA)
Publisher : UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelayanan ANC merupakan pelayanan yang komprehensif dan berkualitas untuk ibu hamil memeriksakan kehamilannya, dimana pelayanan antenatal ini sangat penting bagi ibu hamil yaitu untuk deteksi dini masalah. Pandemi COVID-19 memengaruhi kesehatan ibu baik secara langsung maupun tidak langsung. Pandemi yang sedang berlangsung berdampak terhadap kebijakan pengendalian pandemi dan infrastruktur perawatan kesehatan, masyarakat, dan ekonomi global yang dapat memengaruhi kesehatan ibu. Menurut data dari Puskesmas Langgudu pada Tahun 2020 jumlah ibu hamil yang melakukan pemeriksaan ANC adalah sebanyak 181 orang, pada tahun 2021 sebanyak 265 orang dan pada tahun 2022 bulan Januari-April sebanyak 132 orang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Pada Pemeriksaan Ante Natal Care Selama Masa Pandemi Covid 19 di Puskesmas Langgudu tahun 2022. jenis penelitian ini adalah penelitan deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang di Puskesmas Langgudu tahun 2022 yaitu sebanyak 132 orang. Pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu Menggunakan Teknik Accidental Sampling. Accidental Sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan kebetulan. Jumlah kunjungan ANC ibu hamil selama masa pandemi covid 19 di Puskesmas Langgudu tahun 2022 sebagian besar minimal <4x kunjungan sebanyak 76.7%. Tingkat kecemasan ibu hamil dalam melakukan kunjungan ANC selama masa pandemic covid 19 di Puskesmas Langgudu tahun 2022 sebagian besar pada kategori kecemasan berat yaitu sebesar 48.8%.