Fiskarina, Fiskarina
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERMASALAHAN ANAK PENDEK (STUNTING): PENYEBAB, FAKTOR RESIKO DAN PENCEGAHAN Harahap, Erlina; Suryani, Fatma; Hasibuan, Nikmah Sari; Saleh, Ahmadi; Maisaroh, Tasya; Lopita, Lola; Fiskarina, Fiskarina; Elmatiara, Elmatiara
Ristekdik : Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 10, No 1 (2025): RISTEKDIK: JURNAL BIMBINGAN DAN KONSELING - JANUARI 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/ristekdik.2025.v10i1.148-152

Abstract

Masalah anak pendek (stunting) merupakan salah satu permasalahan gizi yang dihadapi di dunia, khususnya di negara miskin dan berkembang. Stunting menjadi permasalahan karena berhubungan dengan meningkatnya risiko terjadinya kesakitan dan kematian, perkembangan otak suboptimal sehingga perkembangan motorik terlambat dan terhambatnya pertumbuhan mental. Stunting merupakan bentuk kegagalan pertumbuhan (growth faltering) akibat akumulasi ketidakcukupan nutrisi  yang berlangsung mulai dari kehamilan sampai usia 24 bulan. Keadaan ini di perparah dengan tidak terimbanginya  kejar tumbuh (catch up growth) yang optimal. Analisa temuan diuraikan ke bentuk kualitatif deskriftif, selanjutnya peneliti membina hubungan baik dengan responden, menggali informasi akurat, berinteraksi lansung dengan responden. Kriteria responden yang dipilih adalah keluarga yang memiliki anak usia 6 bulan sampai 5 tahun. Sedangkan informan sebanyak 3 orang terdiri dari Kepala Desa, Bidan Desa dan Kader Posyandu. Adapun kesimpulan hasil penelitian faktor penyebab dan resiko terjadinya anak pendek (stunting) yaitu: 1) Genetika dan tidak ada kaitannya dengan masalah kesehatan. Kenyataannya faktor genetika memiliki pengaruh kecil terhadap kondisi kesehatan seseorang dibandingkan dengan faktor gizi, lingkungan dan pelayanan kesehatan. 2) Masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya. 3) Pengetahuan ibu rendah, pola asuh yang salah, 4) Pelayanan kesehatan yang tidak memadai (Unicef, 1990). 5) Lingkungan sanitasi hygiene yang buruk. 6) Status sosial ekonomi rendah, pendidikan keluarga terutama pendidikan ibu rendah. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi referensi untuk mencengah dan menurunkan faktor resiko stunting di indonesia khususnya di desa Singali.
PERMASALAHAN ANAK PENDEK (STUNTING): PENYEBAB, FAKTOR RESIKO DAN PENCEGAHAN Harahap, Erlina; Suryani, Fatma; Hasibuan, Nikmah Sari; Saleh, Ahmadi; Maisaroh, Tassya; Lopita, Lola; Fiskarina, Fiskarina; Elmatiara, Elmatiara
Ristekdik : Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 10, No 1 (2025): RISTEKDIK: JURNAL BIMBINGAN DAN KONSELING-JANUARI 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/ristekdik.2025.v10i1.136-141

Abstract

Masalah anak pendek (stunting) merupakan salah satu permasalahan gizi yang dihadapi di dunia, khususnya di negara miskin dan berkembang. Stunting menjadi permasalahan karena berhubungan dengan meningkatnya risiko terjadinya kesakitan dan kematian, perkembangan otak suboptimal sehingga perkembangan motorik terlambat dan terhambatnya pertumbuhan mental. Stunting merupakan bentuk kegagalan pertumbuhan (growth faltering) akibat akumulasi ketidakcukupan nutrisi yang berlangsung mulai dari kehamilan sampai usia 24 bulan. Keadaan ini di perparah dengan tidak terimbanginya kejar tumbuh (catch up growth) yang optimal. Analisa temuan diuraikan ke bentuk kualitatif deskriftif, selanjutnya peneliti membina hubungan baik dengan responden, menggali informasi akurat, berinteraksi lansung dengan responden. Kriteria responden yang dipilih adalah keluarga yang memiliki anak usia 6 bulan sampai 5 tahun. Sedangkan informan sebanyak 3 orang terdiri dari Kepala Desa, Bidan Desa dan Kader Posyandu. Adapun kesimpulan hasil penelitian faktor penyebab dan resiko terjadinya anak pendek (stunting) yaitu: 1) Genetika dan tidak ada kaitannya dengan masalah kesehatan. Kenyataannya faktor genetika memiliki pengaruh kecil terhadap kondisi kesehatan seseorang dibandingkan dengan faktor gizi, lingkungan dan pelayanan kesehatan. 2) Masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya. 3) Pengetahuan ibu rendah, pola asuh yang salah, 4) Pelayanan kesehatan yang tidak memadai (Unicef, 1990). 5) Lingkungan sanitasi hygiene yang buruk. 6) Status sosial ekonomi rendah, pendidikan keluarga terutama pendidikan ibu rendah. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi referensi untuk mencengah dan menurunkan faktor resiko stunting di indonesia khususnya di desa Singali.