<![CDATA[This study aims to analyze the financial performance of Perumda Tirta Hidayah based on its 2020-2021 financial statements. Financial statements serve as a crucial tool for assessing a company's financial health, encompassing the balance sheet, income statement, and cash flow statement, which collectively provide a comprehensive overview of the company's performance over a specific period. To evaluate the financial performance of Perumda Tirta Hidayah, this study employs financial ratio analysis. The ratios utilized include liquidity ratios (current ratio, quick ratio, and cash ratio), solvency ratios (debt-to-assets ratio, debt-to-equity ratio, and long-term debt to total equity ratio), and profitability ratios (return on assets, return on equity, and net profit margin). The analysis reveals a significant decline in net profit, culminating in a net loss in 2021, indicating that expenses exceeded revenues. Nevertheless, the company's liabilities decreased substantially, signaling a positive trend as it suggests a successful reduction in debt or other obligations. Abstrak Studi ini bertujuan untuk menganalisis kinerja keuangan Perumda Tirta Hidayah berdasarkan laporan keuangan tahun 2020-2021. Laporan keuangan berfungsi sebagai alat penting untuk menilai kesehatan keuangan sebuah perusahaan, mencakup neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas, yang secara kolektif memberikan gambaran menyeluruh tentang kinerja perusahaan selama periode tertentu. Untuk mengevaluasi kinerja keuangan Perumda Tirta Hidayah, studi ini menggunakan analisis rasio keuangan. Rasio yang digunakan termasuk rasio likuiditas (rasio lancar, rasio cepat, dan rasio kas), rasio solvabilitas (rasio utang terhadap aset, rasio utang terhadap ekuitas, dan rasio utang jangka panjang terhadap total ekuitas), serta rasio profitabilitas (return on assets, return on equity, and net profit margin). Analisis tersebut mengungkapkan penurunan signifikan dalam laba bersih, yang berpuncak pada kerugian bersih pada tahun 2021, menunjukkan bahwa pengeluaran melebihi pendapatan. Namun demikian, kewajiban perusahaan menurun secara substansial, menandakan tren positif karena menunjukkan pengurangan utang atau kewajiban lainnya yang berhasil.]]>
