Indonesia, sebagai negara dengan ragam suku dan multibahasa, menghadapi tantangan komunikasi ragam budaya, terutama dalam lingkungan akademik UPN Veteran Jawa Timur. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis efektivitas penggunaan Bahasa Indonesia dalam mendukung kegiatan ekonomi di Kantin Nusantara kampus UPN Veteran Jawa Timur. Metode penelitian yang kami gunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan wawancara dan kuesioner. Responden terdiri dari 34 mahasiswa dan 7 narasumber utama (3 penjual, 4 pembeli). Data dikumpulkan melalui wawancara langsung dan survei online menggunakan skala Likert, lalu dianalisis dengan teknik reduksi data, penyajian narasi, dan triangulasi sumber. Hasil penelitian memperoleh petunjuk bahwa Bahasa Indonesia digunakan secara dominan dalam transaksi kantin, dengan 67,6% responden menilai penggunaannya begitu sangat efektif. Bahasa ini terbukti meminimalkan miskomunikasi, memperkuat integrasi sosial, dan meningkatkan efisiensi transaksi ekonomi. Temuan ini menunjukkan bahwa meskipun bahasa daerah tetap digunakan dalam konteks informal, Bahasa Indonesia menjadi sarana pilihan yang tepat dalam situasi formal untuk mempermudah komunikasi di lingkungan multikultural. Kebaruan penelitian ini adalah untuk menekankan pada peran Bahasa Indonesia sebagai alat integrasi dalam transaksi ekonomi di kampus, yang sebelumnya kurang mendapat perhatian dalam literatur. Implikasi penelitian ini mencakup rekomendasi bagi pengelola kampus untuk memperkuat kebijakan komunikasi inklusif yang mendukung keberlanjutan ekonomi lokal. Hasil ini juga menjadi kontribusi penting bagi pengembangan strategi komunikasi di lingkungan akademik multibahasa.