Desa Gondang berada di Wilayah Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto. Desa Gondang terdapat beberapa pengrajin batik dimana para para pengrajin melalui kelompok Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan nama Batik Gondang Sekar Ndaru. Permasalahan yang dihadapi pengrajin UMKM meliputi keluhan dari pelanggan batik yang tidak bisa memelihara dan merawat kain batik, terutama dalam hal mencuci kain batik dengan benar. Selama ini pelanggan hanya mencuci kain batik dengan deterjen biasa tanpa menggunakan sabun khusus batik yang dapat merawat warna dan struktur dari kain batik. Kegiatan pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian pengrajin dalam berinovasi dalam membuat sabun yang dapat digunakan untuk mencuci kain batik yang mereka jual ke pelanggan batik dan memasarkan sabun buatan pengrajin. Hasil dari penjualan sabun 85 % meningkat baik secara signikan karena ketika menjual produk batik tulis pelanggan juga membeli sabun batik. Pendekatan yang digunakan pada program pengabdian ini adalah Participation Action Research (PAR) yang mana subjeknya adalah pelaku pengrajin batik tulis di Gondang Mojokerto. Kegiatan tersebut menunjukkan bahwa dalam aspek pemahaman pengrajin dalam membuatan sabun batik yang dibuat dari bahan-bahan alami, cara mengemas produk sabun dan cara memasarkan secara offline dan online lewat media digital. Eco-Friendly Batik Soap Product Innovation From Lerak Fruit and Eco Enzyme For Batik SMEs sekar Ndaru, Mojokerto Gondang Village is located in the Gondang District of Mojokerto Regency. In Gondang Village, there are several batik artisans who operate through a Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) group called Batik Gondang Sekar Ndaru. The problems faced by the MSME artisans include complaints from batik customers who do not know how to maintain and care for batik fabrics, especially in terms of washing batik cloth properly. Until now, customers have only washed batik fabric with regular detergent without using special batik soap that can preserve the color and texture of the batik fabric. This community service activity aims to enhance the skills and expertise of the artisans in innovating by creating soap that can be used to wash the batik fabrics they sell to customers and to market the soap made by the artisans.The sales of soap increased by 85%, significantly, because when selling hand-painted batik products, customers also bought batik soap. The approach used in this community service program is Participatory Action Research (PAR), in which the subjects are the artisans of hand-drawn batik in Gondang, Mojokerto. The activities show that in terms of the artisans' understanding of making batik soap from natural ingredients, how to package soap products, and how to market them both offline and online through digital media.