Hasil penelitian menunjukkan bahwa bamainan masyarakat Banjar melakukan penanaman karakter disiplin dengan menamakan pembentukan, hasil dari temuan penelitian tentang proses penanaman karakter disiplin anak usia dini melalui metode pembiasaan adalah: (1) guru membiasakan anak untuk datang tepat waktu; (2) guru membiasakan anak untuk mengembalikan barang ke tempat semula; (3) guru membiasakan anak untuk membereskan mainan setelah bermain di dalam kelas; (4) guru membiasakan anak untuk bersabar dan tertib dalam menunggu giliran mencuci tangan; dan (5) guru membiasakan anak untuk mengantri ketika ingin ke kamar mandi. Pembiasaan yang dilakukan tidak hanya pembiasaan melalui ucapan atau kata motivasi saja, namun pembiasaan melalui perilaku juga dilakukan di masyarakat Banjar, perilaku yang ditunjukkan oleh anak setelah mendapatkan pembiasaan dari guru yaitu: (1) anak datang tepat waktu, akan tetapi ada beberapa anak yang belum bisa datang tepat waktu, hal ini mengacu pada jumlah anak yang terlambat setiap hari mengalami naik turun; (2) anak mengembalikan barang yang telah digunakan pada tempatnya, hal ini ditunjukkan dengan kesadaran anak mengembalikan barang yang telah digunakan pada tempatnya tanpa diminta oleh guru, baik itu mainan ataupun alat tulis; (3) tertib dalam menunggu giliran, hal ini di tunjukkan dengan kesadaran anak berbaris di belakang temanya ketika ingin mencuci tangan tanpa didampingi oleh guru. Faktor pendukung pembentukan karakter disiplin di masyarakat Banjar yaitu adanya contoh dari guru, dan konsistensi yang dilakukan guru. Faktor yang menghambat pembentukan karakter disiplin di masyarakat Banjar yaitu ada beberapa orang tua yang tidak peduli dengan perkembangan anaknya, dan tidak adanya kerja sama antara orang tua dan sekolah, dan kematangan usia anak juga mempengaruhi pembentukan karakter disiplin anak usia dini di masyarakat Banjar.