Nurul Wahyuni
Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Bulukumba

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pemanfaatan Web – Based Geographic Information System (GIS) dalam Penanggulangan Bencana Banjir Kabupaten Bulukumba Harry Hardian Sakti; Yan Radhinal; Muhammad Isra; Muhammad Fakhruddin; Nurul Wahyuni
Journal of Green Complex Engineering Vol. 1 No. 2 (2024): Februari
Publisher : Gio Architect

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59810/greenplexresearch.v1i2.71

Abstract

Setiap tahun di musim penghujan daerah hulu sampai hilir Kabupaten Bulukumba mengalami banjir. Salah satu Daerah Aliran Sungai (DAS) yang mengalami luapan berisiko tinggi yaitu DAS Bialo. Pemanfaatan teknologi spasial melalui Web – Based Geographic Information System (GIS) dapat dijadikan sebagai alat bantu mengatasi keterbatasan manusia dalam menghadapi bencana banjir. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengevaluasi risiko banjir dengan membedah indeks ancaman, kerentanan, dan kapasitas. Output dari evaluasi risiko ini selanjutnya diintegrasikan melalui pemanfaatan teknologi spasial, yaitu Sistem Informasi Geografis (SIG) berbasis web. Metode analisis yang diterapkan untuk mengukur tingkat risiko banjir mencakup pendekatan analisis kualitatif-kuantitatif dan analisis spasial menggunakan Model Waterfall dengan 6 tahap, yakni design, analysis, coding, testing, implementation dan maintenance, dengan kebutuhan data yang disesuaikan dengan data spasial. Informasi yang akan disampaikan mencakup aspek fisik wilayah, peta wilayah, gambar, model perangkat pendeteksi, Jalur evakuasi, serta rekomendasi lokasi evakuasi terdekat untuk warga yang terkena dampak banjir. Web – Based Geographic Information System (GIS) bidang penanggulangan bencana banjir di Kabupaten Bulukumba diharapkan dapat bermanfaat sebagai sistem pemantauan secara real time bagi pemerintah dan masyarakat dalam membangun kapasitas dan mengurangi kerentanan bencana banjir. Prototype sistem penanggulangan bencana ini juga dapat menjadi percontohan wilayah lainnya dalam membangun wilayah yang tangguh terhadap bencana banjir.