Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KARAKTERISTIK KERTAS BERBAHAN DASAR DAUN NANAS (ANANAS COMOSUS) DENGAN PROSES SODA Queen Moza Savitri Anggraeni; Riza Amanda; Mutasim Billah
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 9, No 3 (2024)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v9i3.10858

Abstract

Karakterisasi kertas berbahan dasar daun nanas merupakan pulp yang mengandung selulosa non kayu. Proses pencernaan menggunakan proses soda yaitu proses sintesia kertas dengan metode kimia menggunakan pelarut NaOH. Proses sodah menghilangkan lignin dalam bahan yang mengandung lignoselulosa dengan memecah struktur kristal dalam lignoseluosa agar lignin dapat terpisah dan mendapatkan hasil selulosa yang cukup tinggi. Serat daun nanas tergolong serat non kayu yang berpotensi sebagai bahan dasar pembuatan pulp kertas dengan memiliki kandungan alpha selulosa cukup tinggi yaitu sebesar 69,5-71,5%, lignin 4,4-4,7%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari perbandingan yang relatif baik dari konsentrasi NaOH dan waktu pencernaan pada pembuatan kertas berbahan dasar daun nanas yang akan menghasilkan karakterisasi dari segi sifat kimia yaitu kandungan selulosa, lignin. Segi Segi sifat fisik yaitu gramatur dan ketahanan tarik yang sesuai dengan SNI. Pada penelitian ini dilakukan sintesa kertas yang akan dilakukan pengujian karakterisasi kertas berbahan dasar pulp daun nanas menggunakan proses soda dengan variasi konsentrasi NaOH sebesar 1 ; 1,5 2 ; 2,5 , 3 N dan waktu proses pencernaan sebesar 25, 50, 100, 125, 150 menit. Hasil penelitian terbaik diperoleh menggunakan konsentrasi NaOH 3 N dengan waktu pemasakan 150 menit. Diperoleh hasil dari sifat kimia yaitu kandungan selulosa sebesar 90,18 % dan kandungan lignin sebesar 4,07 %. Hasil dari sifat fisik yaitu diperoleh gramatur kertas sebesar 52,3111 gr yang sudah memenuhi persyaratan mutu kertas tetapi hasil pada ketahanan tarik sebesar 8,79 x 10−6 N/m yang tidak sesuai dengan standar mutu kertas SNI 8218:2015 yaitu minimal 1, 6 N/m dan menghasilkan indeks tarik sebesar 16.803 x 10−11 Nm/g.
Pengolahan Limbah Dapur Menjadi Pupuk Organik Cair Sebagai Sumber Nutrisi Bagi Tanaman di Kelurahan Urangagung Queen Moza Savitri Anggraeni
abdimesin Vol. 5 No. 1 (2025): Abdi-mesin
Publisher : UPN "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pupuk organik cair adalah jenis pupuk yang berbentuk cair di mana proses pembuatannya berasal dari bahan-bahan organik melalui proses pengomposan atau fermentasi salah satunya berasal dari limbah dapur rumah tangga seperti limbah kulit buah dan limbah sayuran. Limbah dapur dijadikan sebagai bahan pembuatan pupuk organik cair karena mengandung unsur hara makro maupun mikro yang dapat mengubah amonia menjadi nitrat dan hormon alami yang berfungsi sebagai nutrisi bagi tanaman. Hal ini membuat pupuk organik cair ini tergolong teknologi yang ramah lingkungan dengan biaya produksi rendah. Proses pembuatannya selama 3 bulan melalui fermentasi yang menghasilkan enzim asam asetat untuk meningkatkan aktivitas mikroba tanah dan ketersediaan nutrisi bagi tanaman. Pupuk organik cair ini dapat menyelesaikan permasalahan para petani di Kelurahan Urangagung yang sering menggunakan pupuk kimia dengan biaya yang cukup mahal dan bantuan pupuk dari pemerintah sering mengalami kendala. Bentuk pengabdian masyarakat dilakukan kegiatan sosialisasi yang dihadiri oleh kelompok tani dan juga dilakukan demonstrasi pengolahan limbah dapur menjadi pupuk organik cair dengan penggunaan bahan tambahan seperti air, molase, gula merah, atau gula putih agar dapat tersampaikan dengan baik.